Januari 10, 2025

YUSTINA RENYAAN: PARTAI NASDEM MALUKU DORONG PEREMPUAN IKUT BERPOLITIK

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com -Walau kuota 30 persen perempuan dalam parlemen di legislatif sudah diatur dalam UU Pemilu, namun fakta di lapangan memperlihatkan masih minim keberadaan kaum perempuan di kabupaten/kota yang berani mengambil kesempatan itu.

Minimnya keterlibatan perempuan itu terlihat ketika tiada anggota DPRD perempuan Partai Nasdem di Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya. Ini agak berbeda di Ambon dan Maluku Tenggara yang memiliki caleg perempuan.

Menurut Wakil Ketua Fraksi Nasdem Maluku, Yustina Renyaan S.Sos, M.Sc, masih banyak perempuan yang enggan berpolitik dengan mencalonkan diri sebagai bacaleg. Menurut Renyaan, mereka masih kurang berani melihat peluang untuk menjadi wakil rakyat.

“Masih banyak yang berpikir, politik itu pekerjaan bapak-bapak, bukan ibu-ibu. Sikap ini juga dimiliki mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, cerdas, aktivis sosial, dan punya kemampuan,” tutur Yustina Renyaan, anggota DPRD Nasdem Maluku yang sudah dua periode duduk di legislatif.

Setiap visitasinya ke daerah, Yustina selalu berbicara kepada kaum perempuan yang berpeluang jadi caleg untuk berani terjun ke politik.

Kepada perempuan di Maluku, Yustina selalu mengatakan bahwa politik Maluku membutuhkan kaum perempuan.

“Saya katakan kepada mereka, perempuan sudah biasa bekerja teliti di rumah, biasa mengerjakan banyak hal dengan tanggung jawab, mengatur keluarga kecil di rumah. Karakter ini dibutuhkan dunia politik. Politik butuh orang yang tekun dan memikirkan kepentingan orang banyak sampai detil-detilnya,” kata politisi asal Kei, Maluku Tenggara ini, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Menurut Yustina, secara psikologis, pria berpikir secara global, sementara perempuan berpikir secara terinci, detail. Dengan demikian, perempuan legislator terbiasa memikirkan masyarakat secara terinci, baik kepentingan masyarakat maupun kepentingan kaum perempuan dan anak.

Usai pensiun dari birokrasi, Yustina Renyaan terjun ke politik dengan misi memberdayakan kaum perempuan Maluku dengan mengubah mindset mereka demi perubahan hidup yang lebih sejahtera.

Angka kemiskinan yang masih tinggi di Provinsi Maluku sebenarnya memperlihatkan ketidakberdayaan perempuan dan anak. Belum lagi keterpurukan akibat pengaruh adat yang masih patriarkal.

Yustina yang duduk di Komisi IV membidangi SDM, pemberdayaan masyarakat dan penanganan bantuan sosial, mengatakan politik itu sesungguhnya soal mengambil keputusan. Kaum perempuan dari kodratnya cocok menjadi pengambil keputusan untuk hidup orang banyak.

Untuk itu, Yustina terus memberikan pendidikan politik bagi perempuan Maluku. Mereka perlu menjadi percaya diri agar berani memperlihatkan kemampuan diri. Harapan itu ia tumpukan pada kaum muda milenial.

Namun kemajuan pendidikan dan literasi digital, Yustina berharap kaum muda perempuan Maluku lebih berani menentang arus dengan menjadi legislator yang unggul. Dia yakin kuota 30 persen keterwakilan perempuan itu membuka peluang bagi perempuan terjun ke politik demi kemaslahatan orang banyak.

Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kebudayaan DPW Partai Nasdem Provinsi Maluku itu mengajak perempuan potensial untuk bergabung dengan Partai Nasdem dalam menghadapi Pemilu 2024. * (Rika)

#MCN/RZ/RED