Jakarta – MCN.com – Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Bintan, di barat daya berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Anambas dan di sebelah timur berbatasan dengan Kalimantan Barat dan Serawak.
Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Asia Timur. Kabupaten ini terkenal sebagai penghasil minyak dan gas.
Kabupaten Natuna merupakan kabupaten pemekaran dan berdiri pada 1999 serta merupakan daerah otonomi, dengan Ibu Kota Ranai.
Kabupaten Natuna memiliki 17 kecamatan, 7 kelurahan , dan 70 desa. Jumlah penduduk Natuna pada 2020 berjumlah 81.952 jiwa, dan pada pertengahan 2024 sebanyak 84.017 jiwa.
Pada pemilihan anggota legislatif Kabupaten Natuna pada 14 Februari 2024, terpilih 20 anggota DPRD Natuna untuk masa jabatan 2024-2029. Mereka dilantik pada 2 September 2024. Partai Gerindra berhasil meloloskan dua anggota legislatifnya, yaitu Dardani dan Dedi Yanto. Dardani dari Dapil 3 memperoleh 1.320 suara, dan saat ini duduk sebagai Ketua Komisi I DPRD Natuna.
Ditemui pada acara ulang tahun ke-17 Partai Gerindra, di Jakarta, Dardani mengatakan ikut bergembira bersama Ketua Umum DPP Gerinda Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI.
Dalam pidato pada ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025) itu, Presiden Prabowo menegaskan kembali rencana efisiensi anggaran hingga Rp 750 triliun pada tahun pertama kepemimpinannya.
Disamping itu, Presiden Prabowo meminta seluruh anggota Partai Gerindra untuk memberikan perhatian kepada rakyat. Rakyatlah yang memilih anggota legislatif dan presiden, maka kepercayaan rakyat harus dipegang teguh dengan melayani mereka sepenuh hati.
Anggota DPRD Kabupaten Natuna, Provinsi Riau, dari Partai Gerinda, Dardani, mengatakan Presiden Prabowo sangat mementingkan rakyat Indonesia. Program makan bergizi gratis dan perbaikan sekolah-sekolah yang rusak serta meningkatkan kesejahteraan guru, tak lain adalah wujud tekadnya untuk memperhatikan masa depan bangsa.
Karena itu, Dardani sangat mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo tersebut.
Harapan kita memang, astacita beliau ini segera terwujudkan, bisa berjalan dan terwujud sebagaimana harapan presiden. Kami harus mengikuti arahan itu. Semoga harapan itu sampai ke seluruh tanah air, terutama kami yang berada di daerah perbatasan,” tutur Dardani kepada awak media di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).
Dardani yang baru pertama kali duduk di DPRD Natuna itu, lebih jauh menjelaskan, wilayah terdepan seperti Kabupaten Natuna ini memiliki posisi strategis, tetapi juga memiliki tantangan dan kebutuhan tersendiri, termasuk komunikasi dan pembangunan.
Melihat Kabupaten Natuna yang berbatasan dengan lima negara, Dardani sadar bahwa soal sarana dan prasarana di Natuna masih belum memadai.
Saat ini Bupati Natuna sedang berupaya agar Natuna lebih dikenal dunia luar, dengan membuka diri bagi para investor datang dan menenamkan modal mereka.
Dardani mengatakan, Kabupaten Natuna dikenal dengan minya dan migas. Namun, belum terlalu nampak kemajuan di sana.
“Natuna itu paling ujung. Sehingga penting sektor keamanan demi menjaga perbatasan. Ngeri-ngeri sedap tinggal di sana. Ada ancaman dari Cina, yang mau mengklaim lima wilayah,” ujar Dardani.
Destinasi wisata di Natura memang luar biasa, terutama pantai-pantainya. Tetapi masih kurang investor yang mau mengelola destinasi wisata tersebut. Belum banyak pengunjung yang datang kesana. Sementara pemerintah mengharapkan anggaran dari sektor pariwisata.
“Kita masih bergantung pada keuangan pemda. Ketika keuangan pemda macet, kita semua kelabakan. Pendapat asli daerah (PAD) Natuna masih kecil. Semua orang lokal, belum banyak datang penduduk dari luar Natuna.
Dardani melihat pentingnya keseimbangan. “Kita punya gas, tapi ketika mau dapatkan gas, tidak selalu tersedia. Ini salah satu contoh bagaimana masyarakat bawah masih bergumul dengan kebutuhannya sehari-hari,” tutur Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna itu.
Dia jua menyoroti sektor kesehatan yang masih perlu dibenahi dan dikembangkan. “Kesehatan masyarakat tak bisa dilepaskan dari biaya. Memang ada BPJS yang sangat membantu. Yang menjadi tantangan adalah soal transportasi kita saat harus membawa pasien yang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang baik. Selain ambulans, para pasien yang tinggal di pelosok butuh transportasi laut dengan kapal atau pesawat. Bagaimana dengan mereka yang tidak mampu. Ini tantangan,” tambahnya.
Dardani tahu, Presiden Joko Widodo sudah datang ke Natuna. Dia pun berharap Presiden Prabowo Subianto juga bisa datang ke Natuna dan bertemu dengan masyarakat.
“Kalau boleh Pak Prabowo bisa datang ke Natuna. Para petinggi negara juga diharapkan turun ke Natuna dan menguatkan masyarakat,” harap Dardani. **(Rika)
More Stories
Pererat Silaturahmi, Danlantamal I Beserta PJU Lantamal I Hadiri Buka Puasa Bersama Pimpinan Bank BRI Regional Office Medan
Perkuat Kolaborasi, Danlantamal I Terima Kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara
Komandan Lanal Bandung dan Forkopimda Kota Bandung Laksanakan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)