PUAN PAN DI TENGAH KETERLIBATAN POLITIK PEREMPUAN INDONESIA

Jakarta – MCN.com -Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi andalan PAN dalam kontestasi politik Pemilu 2024. Organ parpol PAN yang mewadahi aspirasi kaum perempuan ini tak bisa dipandang dengan mata sebelah dalam kerja-kerja politik partai.

Secara kultural, perempuan adalah kelompok yang paling membutuhkan program pemberdayaan di bidang ekonomi domestik. Secara kuantitatif, jumlah mereka lebih banyak dibanding kaum pria. Dari segi kesetiaan dan ketahanan diri, mereka terbilang yang paling loyal dan kuat bertahan menghadapi godaan “pindah ke lain hati”.

Beberapa karakter kaum perempuan itu bila dikelola dengan baik dalam politik, maka akan mewujud menjadi kekuatan dahsyat dalam sebuah partai politik, khususnya dalam Partai Amanat Nasional.

Hal ini dikemukakan Bendahara DPW PAN Jawa Barat, Jimmy Hendrik, kepada awak media, di Jakarta (26/10/2022). Jimmy yang berniat mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Provinsi Jawa Barat pada 2024 nanti, mengatakan, bahwa kaum perempuan memiliki kelebihan dalam berpolitik.

Menurut Jimmy Hendrik, mereka bukan hanya lincah dalam bergerak ke akar rumput untuk mendapatkan kader-kader baru partai, melainkan juga paling setia dan siap berkorban untuk kepentingan partai.

Pada Partai Amanat Nasional, misalnya, kata Jimmy, PUAN PAN memperlihatkan kontribusi besar dalam mengumpulkan perolehan suara untuk parpol yang dipimpin Ketua Umum Zulkifli Hasan itu.

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan berkali-kali mendorong kaum perempuan untuk berani terjun ke politik demi memperjuangkan kesejahteraan bangsa. Keterbukaan akses itu, termasuk di dalamnya kuota 30% kaum perempuan dalam partai politik, menjadi peluang yang harus dikelola menjadi kesuksesan.

“Dengan kehadiran PUAN dalam PAN, saya melihat nilai tambah yang besar, yang kini dimiliki PAN. PUAN masuk ke masyarakat akar rumput, menerangkan visi-misi PAN, melakukan pelbagai program pemberdayaan kaum perempuan, dan mereka mendapat respons positif dari masyarakat bawah,” ungkap Jimmy.

Jimmy melihat PUAN PAN di Jawa Barat sangat aktif bergerak dengan program-program pemberdayaan ekonomi rakyat kecil. Sudah bukan rahasia lagi, kaum perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terdampak gejolak pasar. Mereka juga merupakan segmen sosial yang paling kuat bertahan dalam badai krisis dan kesulitan ekonomi.

“Di Jawa Barat, kader PUAN banyak jumlahnya. Apalagi kami di PAN sangat menginginkan keterlibatan banyak perempuan dalam politik. Dengan adanya PUAN ini memudahkan kita bergerak ke grassroots masyarakat Jawa Barat. Kita ingin rekrutmen PUAN berjalan dengan baik,” kata Jimmy Hendrik lagi.

PUAN PAN di Jawa Barat sudah bergerak pada setiap kabupaten dan kota. DPW PUAN Jawa Barat dan DPD PUAN Kabupaten/Kota terlibat dalam tiap kegiatan Partai PAN di Jawa Barat dan berkoordinasi dengan stakeholder yang ada dalam PAN.

“Kalau soal program ke masyarakat lebih banyak tergantung pada DPW dan DPD masing-masing. Kami selalu mengarahkan mereka agar merealisasi kegiatan dan program,” ujar Bendahara DPW PAN Jawa Barat yang berencana maju sebagai caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Jawa Barat 1 (Bandung dan Cimahi) itu.

Saat pendulum politik masih berayun kuat pada kaum pria, kehadiran PUAN PAN bisa dibaca sebagai bagian dari kebangkitan kesadaran politik kaum perempuan Indonesia. Di tangan kaum perempuan Indonesia, mungkin politik bisa menampilkan wajahnya yang humanis dan sungguh konkrit peduli pada rakyat di lorong-lorong pedesaan kita. * (Rika)

#MCN/RZ-HN/RED