Januari 10, 2025

BANGUN LOYALITAS PEMILIH DENGAN TURUN KE AKAR RUMPUT

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com -Loyalitas atau kesetiaan pemilih kepada suatu parpol adalah kata kunci dalam meraih pundi-pundi suara pada Pilpres dan Pileg 2024. Namun loyalitas dalam politik adalah kesetiaan yang cair, mudah pindah ke lain hati bila tak mampu dijaga dan dirawat.

Membangun pemilih yang loyal menjadi tugas berat tiap parpol bila tak mau kecolongan. Survei elektabilitas para capres yang mulai digadang-gadang sejumlah belum memperlihatkan loyalitas fanatik. Semua masih cair, dan bergerak dinamis sejalan dengan isu-isu sosial dalam kehidupan.

Itulah mengapa jajak pendapat masih memperlihatkan garis turun-naik pada sosok yang diusung dan parpol itu sendiri. Partai Nasdem sudah lebih awal mendeklarasikan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Deklarasi itu sempat memicu suasana panas pada partai dan koalisi lain untuk mengumumkan siapa capres pilihannya.

Pidato Presiden Joko Widodo pada saat HUT ke-58 Partai Golkar sempat menimbulkan riak yang mempertanyakan ke mana arah tuju ungkapan “jangan sembrono” itu. Namun bagi Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan kader Golkar, keakraban Presiden dengan Partai Golkar itu membawa semangat tersendiri terutama dalam mendukung pemerintahan Jokowi-Amin hingga selesai.

Sikap Partai Golkar tak terburu-buru. Golkar sudah matang dalam mengambil keputusan. Dengan bekal diri yang matang selama 58 eksis di panggung politik Tanah Air, Partai Golkar paham kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan capres dan cawapres dalam KIB.

Persaingan antarparpol kian ketat. Dinamika elektabilitas pun menguat. Dan, manuver politik tak terhindarkan.

Lalu, bagaimana dinamika politik yang terjadi pada arus bawah grassroots?

Wakil Ketua Bidang Media Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, M. A. Saidi mengungkapkan, loyalitas pemilih dijaga dengan pendekatan ke jantung hati masyarakat.

“Bapak Ketua Umum Airlangga Hartarto mengajak kami, kader dan pengurus, agar lebih banyak turun ke masyarakat dan berdialog dengan mereka, mendengar aspirasi serta menawarkan program bagi rakyat. Sosialisasi menjadi penting, juga edukasi,” ujar Saidi kepada awak media, di Jakarta.

Menurutnya, masyarakat akar rumput minta dijemput dan berbicara dari hati ke hati. Bantuan sekecil apapun mereka senang menerima.

“Kami sudah melakukan beberapa program, yang sudah diakselerasi dengan tindakan sosial dan bantuan sosial, sehingga masyarakat tertarik dan bergabung dengan Partai Golkar,” kata Saidi.

Dia mengungkapkan, dengan adanya anjuran Ketua Umum DPP Partai Golkar pada kesempatan HUT partai dan Konsolidasi Nasional di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, maka mereka akan lebih memperhatikan (care) lagi untuk menyatukan diri dengan masyarakat bawah.

Airlangga Hartarto berpesan untuk menggunakan media sosial dan berkomunikasi dan mendekati masyarakat. Para caleg dan anggota legislatif harus mau turun menjumpai masyarakat di bawah.

Langkah-langkah strategis ini selalu mendapat respon dari calon pemilih Partai Golkar. Kelompok loyalis umumnya sudah terpetakan. Sementara pada pemilih pemula dan kaum milenial didorong untuk berani berpolitik demi transformasi sosial.

Kerja-kerja politik dalam semangat kebersamaan seperti ini, menurut Saidi, dilakukan oleh kader, caleg, dan pengurus Partai Golkar di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Terdapat 15 kabupaten/kota di Lampung.

Saidi melihat masyarakat Lampung menaruh kepercayaan dan harapan besar pada Partai Golkar. Demokrasi kian tumbuh seiring dengan kesejahteraan masyarakat yang mendapatkan perhatian parpol dan pemerintah. * (Rika)

#MCN/RZ-HN/RED