Januari 10, 2025

DR HAJAH TITIK PRASETYOWATI VERDI, SE, SH, MH, MELANGKAH DARI REVOLUSI FISIK MENUJU REVOLUSI MENTAL

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Ketertarikannya pada dunia karateka telah membuahkan prestasi juara dunia karateka dua kali. Perjuangannya sebagai atlet karate itu disebutnya sebagai revolusi fisik karena ia harus bertarung dengan teknik dan tenaga powerful demi Merah Putih dikibarkan. Kini, dia beralih ke revolusi mental dalam wujud memberdayakan kaum ekonomi lemah dan perempuan.

Itulah gambaran sosok mantan anggota DPR RI Komisi X dari Partai Nasdem, Dr. Hj. Titik Prasetyowati Verdi, SE, SH, MH yang sehari-hari terus “fight” untuk pemulihan ekonomi masyarakat.

Pengalaman sebagai karateka yang dua kali meraih medali emas untuk Indonesia (Mexico 1991, Tokyo 1993) mengajarkannya nilai disiplin, keberanian, dan cinta pada bangsa. Seperti dalam dunia karateka, dia harus berani menghadap lawan, membidik kelemahan lawan, dan melontarkan tendangan yang cepat dengan teknik tinggi, demikian filosofi itu ia pakai dalam membaca dan ikut memulihkan ekonomi masyarakat kecil.

“Dulu, di karateka, saya berjuang dengan cara berkelahi. Itu suatu revolusi fisik. Sekarang saya berjuang dengan pemberdayaan manusia, itu suatu revolusi mental, karena saya ikut membangun karakter bangsa dengan cara mengubah mindset. Itu suatu restorasi,” tutur Titik.

Bentuk upaya itu ada banyak. Dan, Titik Prasetyowari sudah lakukan.Itu terbukti lagi ketika dirinya menerima Satya Lencana Wirakarya pada 2019 dari Presiden Joko Widodo atas prestasi dan dedikasinya untuk masyarakat.

Saat ini Titik Prasetyowati duduk di Dewan Pakar Partai Nasdem. Dia juga menjadi pengurus pada percepatan pengadaan barang dan jasa untuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pemilik sabuk Dan 7 Karate itu memiliki perhatian besar pada upaya pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan usaha UMKM.

Titik Prasetyowati setuju Presiden Jokowi mendorong pembelanjaan APBN terhadap produk UKM dan koperasi domestik, yang kualitas produknya sudah teruji secara internasional karena sudah menjadi produk ekspor.

“Banyak produk UKM kita yang sudah diekspor ke mancanegara. Itu berarti kualitasnya unggul. Produk domestik ini yang harus kita berdayakan dan beli. Presiden menyediakan anggaran Rp 500 triliun dari APBN untuk belanja produk UKM, supaya ekonomi masyarakat cepat pulih,” tutur Titik Prasetyowati di Jakarta (17/6/2022).

Terkait percepatan pemulihan ekonomi masyarakat kecil dan menengah, Titik Prasetyowati meminta masyrakat mengubah mindset. Ini langkah penting dalam restorasi dan perubahan sosial. Mindset itu berubah lewat program pemberdayaan ekonomi dan perempuan.

Titik Prasetyowati mendirikan Persikindo (Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia) di 34 provinsi dan menjadi bagian pemberdayaan kaum perempuan Indonesia. Dia berharap, dalam pemulihan ekonomi masyarakat, kita tak boleh memandang enteng peran koperasi dan UKM.

Bagaimana UKM ini bisa berkembang? Titik Prasetyowati yang pernah duduk di Komisi X membidangi olahraga dan pariwisata, memilih menggelar event kejuaraan karate bertaraf internasional di 5 destinasi wisata unggulan, di Indonesia: Danau Toba, Kupang, Labuan Bajo, Mandalika hingga Borobudur. Ada 144 negara yang hadir di Danau Toba. Ada juga kejuaraan karate junior. “Pasti, anak-anak itu tidak datang sendirian, dia akan ditemani orangtua dan adik-kakak. Mereka akan memberi produk UKM kita. Dan, negara dapatkan devisa,” ujar Titik memberi contoh.

Tahun depan (2023) akan digelar kejuaraan dunia karateka Piala Presiden. Tujuannya tak lain ikut mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pada event seperti itu Titik Prasetyowati membebaskan UKM untuk berjualan dan memperkenalkan produk mereka.

Saat duduk di DPR RI Titik Prasetyowati turut mewarnai jalannya lembaga wakil rakyat itu. “Saya disiplin, selalu hadir, kerja keras, setia dan punya knowledge,” ujarnya. Dia membuktikan kualitas dirinya sebagai wakil rakyat. Titik Prasetyowati merupakan caleg DPR RI Dapil 6 Jawa Timur.

Dunia karateka mendidiknya menjadi seorang fighter. “Saya ini seorang fighter, jadi kalau mau mati, sudah lama mati di atas arena,” tegas wanita kelahiran Banjarmasin ini. Sekarang Titik menjadi fighter yang bertarung untuk pemulihan ekonomi orang banyak.

Titik Prasetyowati memiliki segudang pengalaman. Pernah menjadi Sekjen dan Ketua Harian DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) dan Sekjen Forki, dan sejumlah usaha lain.

Bagi Titik, pemulihan ekonomi membutuhkan diadakannya kegiatan yang besar, karena pada event seperti itu dapat diadakan pameran produk UKM domestik. Pengunjung yang datang, entah turis mancanegara atau domestik itu akan tertarik membeli produk UKM masyarakat. Di situlah masyarakat dibantu dan negara akan mendapatkan devisa.

Dari perjuangannya di era “revolusi fisik” sebagai fighter yang “berkelahi” demi meraih medali emas dalam olahraga bela diri dan mengharumkan nama bangsa, kini Titik beralih ke perjuangan membangun karakter bangsa dalam revolusi mental dengan restorasi dan perubahan mindset. * (Rika)

#MCN/RZ-HN/RED