Bekasi – MCN.com – Ketua Umum DPP Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Haji Umar Key Ohoitenan, S.H, menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 50 juta kepada Gereja Ebenhaezer Weduar. Bantuan itu langsung diterima Pendeta Bodewey Samuel Maipauw di kediaman Kepala Desa Tamangil Nuhuten, Haji Gani Rahanar, Selasa (23/9/2025).
Umar Ohoitenan didampingi Ketua DPD FPMM Kota Tual, Ruslani Rahayaan, saat menyerahkan bantuan itu, yang disaksikan sejumlah tokoh masyarakat, yang melihat langsung momentum simbolis persaudaraan ini.
Ini bukan pemberian materi semata, melainkan bagian dari program FPMM dan membangun persaudaraan lintas iman, termasuk di Maluku.
Pada kesempatan itu Pendeta Bodewey Samuel Maipauw mengucapkan limpah terima kasih kepada Ketua FPMM itu dan mengapresiasi keluarga besar FPMM yang telah mengambil peran strategis dalam menyatukan orang Maluku dan persatuan umat beragama di Maluku.
“Saya berterima kasih untuk semua kebaikan ini. Saya melihat ini sebagai wujud nyata persaudaraan lintas iman, terutama kita di Maluku. Semoga Tuhan membalas segala kebaikan keluarga besar FPMM dan Bapa Umar Ohoitenan,” ujar Pendeta Samuel.
Sejak lama Umar Ohoitenan membangun relasi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh agama lintas iman di Jabodetabek dan di Maluku. Hubungan harmonis itu, menurut Umar, akan memungkinkan terbangunnya persaudaraan antar umat beragama, yang masih sering terjadi gesekan.
Hati Umar selalu sedih melihat konflik-konflik yang terjadi di masyarakat. Umar tak tinggal diam melihat korban-korban akibat perselisihan itu. Dia turun tangan dan berdialog dengan pihak-pihak yang bertikai seraya memberi bantuan kepada para korban.
Umar Kei menegaskan, FPMM berkomitmen memberangkatkan imam dan pendeta untuk perjalanan rohani ke tempat suci masing-masing agama.
“FPMM ingin menghadirkan energi persaudaraan di Maluku. Hari ini kami tunjukkan bahwa Islam hadir membawa damai, dengan mendukung Pendeta Samuel agar bisa melakukan perjalanan rohani ke Betlehem, Roma,” tegas Umar Kei.
Di kalangan internal umat Islam, Umar Ohoitenan sudah lama membantu umat menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci, setiap tahun. Umar membiayai ongkos pergi dan pulang mereka ditambah uang saku.
Di Jabodetabek, FPMM dipandang sebagai wadah orang Maluku berkumpul, menimba inspirasi, dan melanjutkan tugas berbuat baik kepada sesama yang dijumpai. Di FPMM sendiri, anggotanya tak semata beragama Islam, tetapi juga ada yang menganut agama Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu.
Umar dan FPMM sudah lama merangkul semua orang dari pelbagai latar belakang. Umar memiliki visi memberi perhatian dan bantuan kepada orang kecil dan berkekurangan.
Tak heran bisa saat ini, Umar dipandang sebagai putra Maluku yang sangat menonjol di Jabodetabek. Dia dikenal luas karena belas kasihannya.
Menurut mantan Ketua DPRD Maluku Tenggara, Utha Savsavubun, sosok Umar Ohoitenan adalah pribadi yang sudah tidak punya masalah dengan dirinya lagi. Dia hanya menaruh perhatian pada orang lain.
“Dalam istilah kami di Gereja Katolik, Pak Umar Ohoitenan ini adalah orang yang “punya hati” dan “belas kasihan” (compassion). Fokus hidupnya terarah pada orang lain atau sesama, bukan pada dirinya lagi. Dia sudah lepas bebas dari urusan-urusan materi dan ego-nya. Dia mengutamakan nilai-nilai persaudaraan, nilai cinta kasih kepada orang lain. Dia mau orang hidup damai, kerja keras untuk keluarganya,” tutur Utha, yang juga merupakan sahabat dekat Umar.
Uskup Amboina, Seno Ngutra, juga mengapresiasi kegiatan-kegiatan Umar Ohoitenan dan FPMM. Uskup Seno Ngutra bangga melihat seorang putra Kei, yakni Umar Ohoitenan, yang terus berjuang menggelar kegiatan sosial untuk membantu orang-orang susah.
Acara penyerahan bantuan itu disaksikan tokoh masyarakat Weduar Fer. Sebagai orang Kei, mereka tahu bahwa nilai-nilai persaudaraan dalam kehidupan suku Kei sudah lengkap diungkapkan dalam Hukum Adat Larvul Ngabal, yang sudah ratusan tahun dicanangkan di Kei, jauh hari sebelum Indonesia merdeka dan Pancasila serta UUD 1945, lahir.
Ternyata Hukum Larvul Ngabal itu juga sudah terinternalisasi dalam diri Umar Ohoitenan dan keluarga besar FPMM. Umar sendiri adalah pribadi yang sangat taat kepada orangtua. Umar ingat apa yang menjadi nasehat dan harapan orang tua padanya. Nasihat itulah yang kini dia wujudkan dalam kehidupannya. * (Rika)
More Stories
TNI Hadir Untuk Rakyat, Ribuan Warga Terima Sembako Dari Mabes TNI Pada HUT TNI ke-80
Posal Tapak Tuan Jajaran Lanal Simeulue Laksanakan Pendistribusian Beras SPHP Dalam Kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Aceh Selatan
TNI Gelar Gerakan Pasar Murah dan Bakti Kesehatan di Dabo Singkep Dalam Rangka HUT Ke-80 TNI Tahun 2025