Januari 10, 2025

Bermaksud Serang Aparat, Anggota Kelompok Separatis Teroris Papua Ditangkap Prajurit TNI

Spread the love

Loading

ntan Jaya , Penkogab3 – MCN.com -Martianus Marsani tak berkutik saat disergap prajurit TNI. Dia mengangkat kedua tangannya tanda siap menyerahkan diri. Temannya melarikan diri. Martianus mengaku merupakan bagian dari kelompok separatis teroris (KST) wilayah Homeyo. Martianus tidak sempat melarikan diri karena posisinya terjepit antara mobil dan pagar sekolah. Dia pun diamankan.

Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua masih terus bergerilya dari hutan ke hutan. Mereka berupaya mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat Papua. Kamis (14/9/2023) kelompok separatis teroris kembali berulah dengan indikasi akan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan, bertempat di Kampung Kumbala Gupa, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Peristiwa itu terjadi, ketika Tim Waltis dipimpin Dansatgas Pamtas Mobile Yonif PR 330/TD Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto, dengan kekuatan 10 orang, baru saja melaksanakan patroli meneruskan perjalanan kembali ke Pos Kotis Mamba.

Saat rombongan Tim Waltis tiba di jalan Trans Sugapa, tepatnya di atas SDN Bilogai, mereka melihat 2 orang tidak dikenal (OTK) dengan jarak sekitar 60 meter, sedang melakukan kegiatan mencurigakan, dengan indikasi akan melakukan percobaan penyerangan terhadap aparat.

Saat Personel Waltis mengidentifikasi kegiatan 2 OTK tersebut, salah satu OTK tiba-tiba melarikan diri dengan meloncati pagar sekolah. Anggota Satgas YPR 330 /TD yang berada di mobil segera bereaksi dengan melakukan 2 kali tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan sehingga melanjutkan tembakan dan mengenai lengan salah satu KST. Sementara satu KST lain melarikan diri ke arah Kampung Kumbala Gupa, Distrik Sugapa, Intan Jaya.

Sedangkan satu KST yang mengaku bernama Matianus Marsani tidak sempat melarikan diri karena posisinya terjepit antara mobil dan pagar sekolah, sehingga dapat diamankan. Martianus Marsani mengaku bagian dari KST wilayah Homeyo. Kondisinya saat ini dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan baik sebagai warga negara Indonesia yang punya hak sama dimata hukum.

“Saat ini KST semakin hari semakin tidak terkonsentrasi, mengingat KST masing masing wilayah mempunyai kepentingan untuk kelompoknya sendiri, sehingga terjadi pertentangan di antara mereka sendiri, bahkan mengakibatkan korban jiwa diantara kelompok yang bertentangan. Akibat kepentingan pribadi ini, kelompok KST bertindak brutal, kasar, melakukan pengrusakan bahkan pembunuhan terhadap masyarakat yang menghalangi kepentingannya,” ujar Kapen Kogabwilhan III dalam rilisnya.

Kondisi terkini KST menjadi salah satu alasan KST wilayah Homeyo nekat merencanakan menyerang terhadap aparat keamanan, guna mendapatkan bekal peralatan dan senjata untuk menjaga kelangsungan hidup kelompoknya. Namun, ironisnya mereka dapat ditangkap oleh Satuan YPR 330 /TD yang terlatih.

“Saya mengajak semua KST untuk hentikan pertikaian, ayo bangkit membangun Papua dengan cinta kasih seperti yang Tuhan berikan kepada kita. Kita wujudkan masyarakat Papua sejahtera, maju, dan modern,” papar Kapen.

Barang bukti yang diamankan berupa, 1 buah tas hitam, 1 buah tas noken, 1 buah sabun mandi GIV, 1 stel baju hitam, uang tunai sebesar Rp 250.000, 1 bungkus gula pasir, 3 bungkus rokok anggur kupu, 3 bungkus kopi kapal api, 1 buah korek api, 1 buah topi warna biru, 1 kaos kaki loreng, 1 buah kaos merah, 1 buah kaca cermin, 2 buah sisir rambut, 1 bungkus jimat, 1 bungkus pinang dan 1 buah bendera Bintang Kejora. **(Rika)