Jakarta – MCN.com – Tokoh pemuda Maluku di Jakarta, Umar Kei Ohoitenan masih prihatin terhadap minimnya lapangan kerja yang bisa menampung para pemuda Maluku usai mereka meraih gelar sarjana. Tingkat pengangguran masih menjadi problem. Semetara, kekayaan sumber daya alam Maluku tak berbanding lurus dengan kesejahteraan hidup penduduknya.
Walau ini sebuah problem lama yang belum mendapat solusinya, namun fenomena itu tak boleh dibiarkan, dari tahun ke tahun, dan dari satu kepemimpinan ke pimpinan lainnya.
Berbicara dalam sebuah diskusi kecil di Jakarta, Umar yang tampil berbaju merah itu, mengatakan tetap prihatin dengan tingkat pengangguran pada generasi muda Maluku.
Dia berharap, sebuah terobosan perlu diambil untuk mengatasi masalah seperti itu. Karena menurut Umar, pengangguran selalu berdampak pada banyak hal yang tak mudah diantisipasi sebelumnya.
Karena itu, dia berharap dengan kepemimpinan baru di Maluku, baik tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, maka semestinya akan terjadi perubahan-perubahan pada tataran ekonomi masyarakat.
Sebagai tokoh pemuda Maluku, Umar dapat merasakan betapa tidak nyaman hidup tanpa pekerjaan. Pengangguran dan kemiskinan dapat memicu konflik sosial dalam komunitas pada skala kecil maupun skala yang besar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan angka kemiskinan dan angka pengangguran di Provinsi Maluku masih cukup tinggi. Menurut data BPS tahun 2024, persentase penduduk miskin Provinsi Maluku pada September 2024 sebesar 15,78 persen atau 294.000 orang, turun 0,27 persen terhadap data Maret 2024.
Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku itu mengatakan FPMM sebagai garda terdepan pemuda Maluku dalam memperjuangkan aspirasi dan kesejahteraan masyarakat Maluku, selama ini memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah di Maluku agar bekerja total bagi rakyat Maluku.
“Saya mendukung pemerintah daerah. Saya mendukung semua calon bupati, walikota, dan gubernur yang maju dalam kontestasi politik pada Pilkada serentak 2024 di Maluku. Tak ada yang saya cari dalam ajang politik itu,” ujarnya.
“Saya mendukung pemerintah daerah, dalam arti, kalau Anda sudah menjadi gubernur, jangan lagi ada pemuda dari Maluku yang datang ke Jakarta untuk menjadi debt collector,” ujar Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), di Jakarta, beberapa hari lalu.
Umar Kei Ohoitenan mengharapkan agar para pemuda Maluku mendapat pekerjaan yang layak di daerahnya sendiri. Untuk itu dia berharap Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur A. Vanath serta pemda Maluku dapat menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda tersebut agar tidak menganggur usai mereka kuliah.
Umar pun bercerita tentang pengalaman hidupnya di masa lalu, yang harus berjuang keras demi sesuap nasi. Dari semua pengalaman itu, dia menyadari bahwa para pemuda Maluku sesungguhnya memiliki potensi besar untuk bekerja memajukan daerah mereka.
Karena itu dia mendorong pemimpin daerah Maluku untuk memberi kesempatan bagi para pemuda itu untuk mendapat pekerjaan dengan membuka lapangan kerja seluas mungkin di provinsi itu.
“Saya juga titip pesan kepada masyarakat di Maluku agar tidak ada lagi kerusuhan dan konflik yang berkepanjangan. Saya juga minta kepada Gubernur dan Wakil Gubernur untuk memperhatikan masyarakat Maluku Tenggara. Jangan biarkan pemuda Maluku tiap tahun datang ke Jakarta untuk menjadi penagih utang,” ujarnya.
Itulah suatu keprihatinan terdalam yang lama terpendam dalam diri Umar Ohoitenan. Umar terdidik oleh nasihat orang tua dan para ustad untuk bersikap peduli pada sesama yang menderita.
Oleh didikan itu, Umar mudah tersentuh hati melihat kesulitan hidup orang lain. Saat ini, Umar sering berbicara seputar pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk kaum perempuan. Dia tengah melakukan upaya-upaya kecil mendorong anggota organisasi Srikandi FPMM untuk mulai terjun ke bisnis kecil-kecilan guna menunjang ekonomi keluarga.
Ketua FPMM itu berani memberi modal dan membantu dalam pemasaran produk UMKM para anggotanya.
Pemikiran ekonomi terkait pemberdayaan ekonomi keluarga, sesungguhnya sudah lama menjadi gagasan Umar. Namun, dia harus menunggu cukup lama mengajak kaum ibu untuk memulai kegiatan yang sangat bermanfaat ini.
Umar Ohoitenan sepakat bahwa dasar ekonomi sebuah keluarga sangat penting bagi pencapaian cita-cita keluarga itu ke depan. Di yayasannya, Umar ikut memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tak mampu tapi memiliki keinginan besar untuk melanjutkan pendidikan.
Umar berharap, dengan kepemimpinan baru di Indonesia dan di Maluku, maka tingkat pengangguran di kalangan orang muda kian menurun. Dia masih berharap pemerintah daerah mau bekerja keras untuk membantu masyarakat keluar dari situasi yang memprihatinkan itu. ** (Rika)
More Stories
DPP Dan DPD FPMM Kerjasama Dengan Badan Kontak Majelis Taklim Dalam Promosi Pangan Lokal Kei
Ustazah Siti Badariah Atnangar Pimpin Majelis Taklim Ar-Romlah Bina lindung Periode 2025-2030
Ketua Umum DPP FPMM Umar Key Ohoitenan Sumbang Rp 50 Juta Untuk Gereja Ebenhaezer Weduar, Hadirkan Energi Persaudaraan di Maluku