Jakarta – MCN.com
– Peringatan setahun Deklarasi Arya Duta oleh Kerukunan Kekeluargaan Kawanua (KKK) diawali dengan pelepasan peserta jalan sehat di Sorasa Cafe, Stadion Akuatik Gelora Bung Karno,Jakarta, Minggu (27/8/2023). Deklarasi Arya Duta adalah Musyawarah Tua-Tua Kawanua di Hotel Arya Duta, Jakarta, pada 26 Agustus 2022, yang menyatukan dua DPP KKK menjadi satu DPP KKK dibawah kepemimpinan Ketua Umum Angelica Tengker.
Peristiwa bersejarah itu, yang memperlihatkan “wisdom” orang Minahasa dalam mencari solusi terhadap suatu persoalan, dinilai penting sebagai bahan pelajaran bermakna bagi warga kawanua dalam wadah KKK.
Ketua Umum DPP KKK Angelica Tengker melepaskan peserta jalan sehat pada sore hari itu. Peserta bersemangat mengikuti rute yang telah ditentukan, hingga mencapai finis.
Sebelum dibacakan kembali teks deklarasi Arya Duta, seperti biasa, setiap kegiatan KKK dibuka dengan doa syukur.
Dalam sambutannya, Angelica Tengker mengenang kembali perjalanan KKK yang penuh dinamika. Sebelum terjadi penyatuan, dalam KKK ada dua kubu, baik kubu Ketua Umum DPP KKK Angelica Tengker maupun kubu Ketua Umum DPP KKK Ronny F. Sompie.
Selama 10 tahun kedua pihak berjalan sendiri-sendiri. Pada 5 tahun terakhir terlihat ada dinamika yang positif ke arah penyatuan dua kubu. Akhirnya tercapai kesepakatan “Musyarawan Tua-Tua” di Hotel Arya Duta, Jakarta (26/8/2022). Setelah disatukan dan disusun pengurus DPP KKK, tantangan muncul seiring beberapa pihak menggugat penyatuan itu, lewat jalur hukum. Becermin dari pengalaman itu, Angelica Tengker mengajak warga kawanua untuk menjaga KKK sebagai rumah bersama atau wale wangko.
Sementara Ketua Pembina DPP KKK, Ronny F. Sompie, mengatakan, sejak 22 Oktober 2022 DPP KKK menjadi rumah besar bersama untuk Tou Kawanua Minahasa di perantauan. Ke depan, hanya ada satu KKK di Indonesia dan mancanegara. Kerukunan Keluarga Kawanua telah didirikan sejak 50 tahun lalu oleh para sesepuh Kawanua.
Fredi Rorimpandey, saksi sejarah, mengatakan, cikal-bakal lahirnya Kerukunan Keluarga Kawanua adalah adanya Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Minahasa di Jakarta pada 1967. Kenapa itu lahir, setelah merdeka Indonesia mengalami pelbagai cobaan. Muncul pelbagai pemberontakan di daerah.
Sulawesi Utara pun ikut pecah. Di Minahasa terdapat 7 sub etnis. Dalam perantauan, relasi mereka tidak menentu.Muncul pemikiran beberapa tokoh bagaimana menyatukan kembali masyarakat minahasa ini. Itulah terbentuk ikatan pemuda pelajar mahasiswa minahasa di jakarta. Pada 1969 Gubernur Worang bilang, kalau para pemuda, pelajar, dan mahasiswa Minahasa di Jakarta bisa bersatu, mengapa orang tua tidak juga bersatu? Pada 1973 muncul kesepakatan, baik kerukunan keluarga, kerukunan sub etnis ingin bersatu. Maka lahir KKK.
Tahun ini KKK genap 50 tahun. Rangkaian kegiatan yang disusun panitia, sudah dan sedang berjalan di beberapa daerah, selain Sulawesi Utara, hingga akhir tahun ini.
Sejalan kian solidnya KKK, Generasi Muda Kawanua juga terbentuk dan terkonsolidasi hingga ke daerah-daerah.
Ketua Umum Generasi Muda Kawanua, Jenly mengungkapkan, ketika KKK kian bersatu, tahun lalu, maka GMK juga memperkuat ikatan persaudaraan antara mereka. GMK ini wadah untuk kaderisasi pemuda kawanua ke depan. Selain di Jabodetabek, GMK juga mulai membentuk pengurus wilayah dan daerah di Indonesia. Di mana saja ada DPW dan DPD KKK, di situ ada GMK.
“Kami sudah mulai membuat roadmap arah organisasi GMK, ada AD ART, mendaftarkan diri ke pemerintah. Kami berada di bawah sayap KKK. Kami berkolaborasi dengan kawan-kawan mahasiswa kawanua yang berada di kampus-kampus,” ujar Jenly.
Ronny F. Sompie mengatakan ulang tahun pertama Deklarasi Arya Duta jadi pijakan langkah DPP KKK. Dalam adat Minahasa, musyawarah adalah hukum tertinggi. Musyawarah Tua-Tua menjadi acuan kita bersama dalam KKK. **(Rika)
More Stories
Lanal TBA Dukung Pemkab Asahan Launching Gerakan Serentak Uji Coba Makan Bergizi Sehat Bagi Peserta Didik
Sambut Hari Ibu, Lanal Bintan Turut Ramaikan Dengan Ikut Serta Lomba Memasak
Jalin Kebersamaan, Lanal Bandung Gelar Gowes Bersama dan Penanaman Ketahanan Pangan