Januari 9, 2025

KOPERASI WAHANA KALPIKA GELAR RAPAT TAHUNAN MENUJU DIGITALISASI DAN INTEGRASI SISTEM LAYANAN

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com -Rapat Anggota Tahunan (RAT) XXXVI Koperasi Wahana Kalpika (KWK) Tahun Buku 2021 di Grand Cempaka Business Hotel, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (26/5). Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kadis PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Alo membuka pelaksanaan rapat tahunan ini.

Turut hadir dalam rapat ini Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Simunang; Anggota Komisi Tarif dan Pembiayaan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Rikobimo Ridjal Badri; Ketua Umum KWK, Taufik Azhar, pengurus dan anggota KWK.

Tertera tema Rapat Anggota Tahunan ini, “Melalui RAT XXXVI Kita Bangkit dari Covid-19 Untuk Meningkatkan Pelayanan Pengguna Angkutan Umum Mikrotrans yang Aman dan Nyaman”.

Elisabeth Ratu Rante Allo berharap Koperasi Wahana Kalpika dapat terus eksis dan semakin transparan guna memberikan kesejahteraan bagi anggotanya.

Dinas PPKUKM DKI Jakarta, kata Elisabeth, menginginkan pembukuan di Koperasi Wahana Kalpika semakin baik dan proses digitalisasi koperasi makin ditingkatkan.

Ketua Umum Koperasi Wahana Kalpika Taufik Azhar mengatakan, Koperasi Wahana Kalpika saat ini memiliki jumlah anggota yang mencapai 4.000 orang lebih.

Taufik Azhar menerangkan, saat ini ada 1.125 armada dari Koperasi Wahana Kalpika yang sudah bergabung di JakLingko. Namun demikian, mengacu pada Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2022 terdapat jumlah bus terintegrasi sebanyak 6.630 armada.

“Tentu kita berharap, alokasi untuk KWK sebesar 44 persen atau 2.801 unit dari jumlah itu bisa segera direalisasikan. Kita juga siap kalau ada penambahan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan bus sedang dan bus besar,” tandasnya.

Menurutnya, saat ini sudah ada 1.125 armada dari KWK yang sudah bergabung di JakLingko. Namun demikian, mengacu pada Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2022 terdapat jumlah bus terintegrasi sebanyak 6.630 armada.

Taufik Azhar berharap, ke depan, kendaraan-kendaraan yang masih belum beroperasi sebagai angkutan kota agar diusahan beroperasi.

“Yang sangat miris, anggota, pas keluar SK Dishub 2018/2019 mereka langsung peremajaan armada baru. Sedangkan setelah habis peremajaan mobil tak bisa ditarik. Karena kalau narik ada cacat nggak bisa. Akhirnya mereka hanya standby di rumah, bayar kredit secara angsuran. Untungnya ada kebijakan relaksasasi waktu . semoga usah pendemi ini, semua bisa direalisasikan.

Dishub sudah mengeluarkan SK realisasi sesuai dengan rute dan pengajuan masing-masing operator. Tapi pandemi menghambat realisasi. Tapi sekarang ini, harapan itu sepertinya belum bisa terealisasi karena terbentur anggaran. Mikrotrans ini anggarannya full dari pemprov. KWK ini angkutan semi kota. Dari rumah langsung naik mikrotrans menuju halte bus transjakarta. Semuanya terintegrasi, Jak Lingko dengan Transjakarta, MRT, LRT, yang terlihat pada kartu multifungsi. * (Rika)

#MCN/RZ-HN/RED