Mei 17, 2024

Halal Bihalal Keluarga Besar Maluku, Ketua FPMM Umar Ohoitenan Dukung Deklarasi Murad Ismail-Michael Wattimena di Pilgub Maluku 2024

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Acara Halal Bihalal Keluarga Besar Maluku Jabodetabek berlangsung dalam suasana penuh persaudaraan pela-gandong. Dihadiri sejumlah tokoh Maluku, acara yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) mampu mempertemukan dan menyatukan “orang basudara” Maluku di tanah rantau Jabodetabek, Selasa (30/4/2024).

Turut hadir mantan Gubernur Maluku Murad Ismail, Michael Wattimena, Ketika Umum FPMM Umar Ohoitenan, Ongen Sangaji, Daud Key, Habib Rizky Al Habib, M. Marasabessy, Bang Gunawan, Ketua Keluarga Besar Maluku Tenggara, Ketika M1M, Keluarga Besar Kailolo, Keluarga Besar Maluku Utara Bersatu, Organisasi Mahasiswa Aru, Keluarga Besar AMKEI, Keluarga Besar Latuhalat, Keluarga Besar Hutumuri, Keluarga Besar Noloth, Keluarga Besar Ureng, Pemuda Beinusa Amalatu Hatuhaha Saparua, tokoh agama dan tokoh adat.

Dalam Halal bihalal tersebut sekaligus dideklarasikan dukungan terhadap Murad Ismail dan Michael Wattimena sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2024-2029, dan juga deklarasi dukungan terhadap Sultan Tidore Haji Husain Alting Sjah sebagai calon Gubernur Maluku Utara.

Ketua FPMM Umar Ohoitenan mengatakan Keluarga Besar Maluku telah mengambil sikap hari ini mendukung Murad Ismail dan Michael Wattimena.

“Saya ingin berbuat baik kepada siapa pun, maka saya pribadi, istri dan anak-anak, kami mendukung Pak Murad dan Pak Michael. Pak Michael adalah sahabat lama saya. Pak Murad Ketua Dewan Penasehat. Saya lihat kerja Pak Murad selama 5 tahun. Saya dinasehati Habib untuk melihat ke depan, tidak usah lihat lagi yang di belakang,” ujar tokoh pemuda Maluku yang paling dihormati karena selalu menjadi sosok penyejuk.

“Pasangan Murad-Michael memiliki visi-misi yang kuat. Kami dukung dan berjanji serta berusaha sekuat tenaga untuk memperluas dukungan terhadap pasangan ini dan mendorong masyarakat untuk memilih mereka. Di bawah mereka, Provinsi Maluku akan lebih maju lagi. Perbaiki infrastruktur dan aset,” tegas Umar Ohoitenan alias Umar Kei.

Murad Ismail menyatakan rasa terima kasih atas dukungan ini, terutama inisiatif Umar Ohoitenan. “Kita harus beri apresiasi kepada Umar Kei yang sejak dulu memiliki kecintaan pada Maluku dan menjadi tokoh Maluku yang mempersatukan organisasi-organisasi Maluku di Jabodetabek,” tutur Murad kepada awak media.

Pada kesempatan itu Murad menyampaikan bahwa orang Maluku harus bersatu. Tanpa bersatu, Maluku tak bisa maju.

Murad lalu memberi alasan kenapa dirinya memilih Michael Wattimena. “Pak Michael ini orang Maluku tapi lama di Papua. Beliau menjadi anggota DPR RI perwakilan Papua Barat, selama 2 periode. Tentu, pandangan dan wawasannya sangat luas dan terbuka. Sekarang beliau kembalikan ke Maluku untuk bangun Maluku lebih baik lagi,” tutur Murad.

Murad juga memiliki pengalaman yang banyak bertugas di hampir semua daerah operasi di Indonesia, sehingga memiliki kualitas memimpin Maluku.

Berbicara tentang Maluku, Murad Ismail mengingatkan kita bahwa dari namanya, Maluku merupakan jazirah para raja. Di awal 1920-an, ada Jong Ambon kelompok pemuda pejuang kemerdekaan RI. Tahun 1945, Maluku melepas atribut sebagai “Raja-raja” dan bergabung dengan Negara RI, serta menjadi provinsi ke-8.

Sejak 1965 sampai 2023 sangat sedikit putra Maluku masuk dalam jajaran kabinet pemerintah. Saat ini hanya ada 4 orang Maluku di DPR RI.

Dalam konteks itu Murad mengajak masyarakat Maluku untuk bersatu untuk bangun Maluku.

Murad juga prihatin dengan fenomena berkurangnya semangat persatuan itu di masyarakat, di mana Nilai-nilai budaya pela-gandong terus tergerus di kalangan anak muda dan masyarakat.

Semangat refleksi diri secara kultural seperti itu juga diutarakan oleh anggota Dewan Penasihat FPMM Ongen Sangaji. Ongen sempat terheran-heran melihat tiktok yang menampilkan anak Maluku saling menghujat. Dia prihatin. “Kalau ada masalah, silakan berkomunikasi, bukan saling hujat di medsos.

Sebagai tokoh Maluku, Ongen mengkritik halus sikap-sikap tinggi diri, selalu merasa hebat, merasa besar, dan merasa benar, ibarat seseorang yang hendak melamar kerja tapi melamar untuk menjadi direktur, bukan berproses dari bawah.

Acara Halalbihalal Keluarga Besar Maluku telah menjadi oase untuk mempertemukan sesama anak Maluku di rantau guna melangkah lebih lanjut memajukan Maluku tercinta. **(Rika)