Januari 10, 2025

SEWAKA DHARMA PONDOKASEM, KEDUNGASRI, TEGALDLIMO: GUYUB DAN GOTONG ROYONG MENUNTASKAN YADNYA PUJA WALI SETAHUN SEKALI

Spread the love

Loading


Tegaldlimo – MCN.com -Pada Purnama Sasih Karo, setahun sekali, umat Hindu yang mengempon Pura Anom Candi Purwo Kencono dan Pura Tirtawening, menyambut piodalan Pura mereka. Karena pengambilan piodalannya setahun sekali, maka umat disana ingin menyambut hari tersebut dengan penuh suka cita. Jumat 12 Agustus 2022

Pura Anom Candi Purwo Kencono diempon oleh 47KK atau kurang lebih 125 jiwa, tergolong Pura baru yang diusulkan umat Pondokasem pada Penglingsir Puri Anom, Tabanan, A.A. Ngurah Panji Astika. Atas keinginan kuat umat, pada sekitar tahun 2017, untuk memiliki Pura, maka tanah yang sedianya akan dipakai rumah singgah oleh Turah Panji, akhirnya direlakan untuk dijadikan Pura dengan catatan agar dilakukan swadaya dan gotong royong serta menggunakan konsep bangunan Candi, bukan Pura seperti di Bali.

Sepertinya umat disana sepaham dan mengerti maksud persyaratan Turah Panji itu, akhirnya mulailah mereka membentuk panitia,.yang diketuai oleh Bapak Katimin, dan merekapun berusaha keras mewujudkannya. Atas petunjuk dari maket sederhana sebuah candi yang ada, maka perlahan tapi pasti Pura itupun digarap. Material, bahan dan keperluan pembangunan pun disiapkan dengan dana gotong royong. Yang sangat unik adalah, para undagi (arsitek dan penggarap bangunannya) adalah orang asli disana, yang notabene tak banyak paham tentang pembangunan candi.

Atas inisiatif tersebut dan upaya awal dari umat disanA, Turah Panji tentu tak akan diam dan ikut aktif mendukung kebutuhan pembangunan itu. Hingga akhirnya tahun 2018 awal Candi bisa rampung dan diplaspas pada Sasih Karo tahun tersebut, dengan sederhana ala Jawa,

Puskor Hindunesia pun sudah beberapa kali hadir baik saat kunjungan umat ke Banyuwangi maupun saat piodalan. Dan tak lupa memberikan dukungan sesuai kemampuan kita pada umat disana. Termasuk menyumbangkan 60 kaos seragam Tridatu bergambarkan Pura Anom Candi Purwo Kencono di bagian belakang kaos.

Untuk piodalan kali ini, 2022, Puskor Hindunesia hadir memberikan pencerahan dharma yang dibawakan langsung eleh Ketum, Ida Bagus K. Susena. Topik yang disampaikan adalah Pentingnya Memahami Tirta Yatra,.Sebagai Salah Satu Ajaran Hindu Nusantara Yang Diwariskan Leluhur Kita. Beliau memaparkan dengan berbagai analogi kehidupan nyata yang kita hadapi di era digital ini. Bagaimana konsep penguatan energi diri perlu didukung oleh vibrasi dan asupan spritual dari berbagai sumber energi. Salah satunya dari Air Suci yang hanya kita dapatkan di tempat-tempat suci, yakni Pura. Bahwa tradisi seperti ini sudah diturunkan leluhur pada kita melalui praktek nyata dalam ajaran Hindu Nusantara.

Upacara piodalan kali ini dilakukan dengan mengedepankan tradisi kearifan lokal yang dipuput langsung oleh Sulinggih Suku Jawa, Ida Bopo Pandito Giri Dharma Arsa. Dibantu oleh puluhan pemangku dari berbagI tempat di Kecamatan Tegaldlimo. Juga turut memberikan sambutan dan motivasi Turah Panji Astika, Bapak Sujarwo (Pengurus Dekorda Banyuwangi), yang juga seorang pengusaha sukses di Tegaldlimo.

Pada bagian akhir acara diserahkan punia berupa buku, dupa dan buku-buku agama untuk dijadikan koleksi dan referensi sumber sastra yang bisa dipelajari oleh para generasi atau nayaka di Tegaldlimo khususnya di Dusun Pondokasem.

Pada malam hari, adik-adik Nayaka juga menghadirkan berbagai pentas seni budaya untuk menghibur umat sebagai bentuk suka cita mereka bahwa odalan mereka sudah dilaksanakan dan sukses. Menurut Gus Susena, dalam Dharma Wacana-nya, juga mengatakan bahwa kegiatan seperti ini juga bagian dari implementasi Satyam, Siwam, Sundaram, khsususnya Sundaram (seni budaya dan keharmonisan hati), yang melekat dengan aktifitas keagamaan Hindu.

#MCN/RZ/RED