Januari 10, 2025

Biak Numfor Menyimpan Segudang Potensi Maritim dan Jejak Wisata Sejarah

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com -Kabupaten Biak Numfor dikenal tak hanya dengan jejak sejarah Perang Dunia II antara tentara Sekutu pimpinan Amerika Serikat melawan tentara Nippon Jepang di wilayah Pasifik, tapi kabupaten ini dikenal juga dengan potensi perikanannya yang menjanjikan keuntungan ekonomi luar biasa.

Sebuah peninggalan sejarah bernama Goa Jepang hingga kini masih ramai dikunjungi banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Di Goa ini terdapat tulang belulang para tentara Dai Nippon Jepang yang gugur akibat pemboman oleh tentara Sekutu pimpinan Amerika Serikat.

Tak hanya tengkorak dan tulang belulang mereka, tetapi juga topi baja, panci, wajan, mug, piring, dan senjata. Goa itu menjadi tempat perlindungan mereka dari serangan musuh. Ada sekitar 3.000 tentara Jepang yang meninggal di sini.

Para turis Jepang masih terus mengunjungi lokasi ini. Beberapa memiliki ikatan keluarga dengan para korban perang ini.

Di pantai dan laut di sekitar Biak pun dengan mudah para penyelam bisa menikmati keindahan bawah laut dengan pemandangan rangka kapal-kapal yang tenggelam akibat perang yang ganas itu.

Perang Pasifik terbilang ganas dan mengerikan. Di sini pula Jenderal McArthur mengukir kemenangan besar Amerika dalam mengusir Jepang. Jejak itu masih tersimpan di Kabupaten Biak Numfor Papua.

Namun, kabupaten ini juga menyimpan potensi hasil perikanan yang besar dengan dapat mendatangkan keuntungan berkali lipat.

Pelbagai jenis ikan hidup dan berkembang di sini. Ikan-ikan itu memiliki nilai ekonomi ekspor yang sangat menjanjikan. Biak menjadi sarang ikan tuna sirip kuning (yellowfin) dan tuna sirip biru (bluefin), dua jenis tuna yang berharga mahal di pasar global. Juga ikan baramundi, tongkol, cakalang, kerapu, udang dan kepiting bermarkas di laut Biak Numfor.

“Potensi tuna kami sekitar 1,1 juta ton pertahun. Sejak 2021 dan 2022, kami sudah lakukan ekspor tuna yellowfin dan tuna bluefin ke Jepang. Potensi besar ini perlu dikembangkan karena menghasilkan keuntungan ekonomis bagi masyarakat,” ujar Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap kepada awak media di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Menurut perhitungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan mengekspor 600.000 ton sampai 800.000 ton ikan per tahun dari wilayah Teluk Cenderawasih, Indonesia bisa meraih keuntungan sebesar Rp 17,5 triliun per tahun.

Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 menjadi bagian dari kegiatan menambah devisa negara dari PNBP. STC 2023 bisa menjadi sumbu pertumbuhan ekonomi bagi 4 kabupaten di Teluk Cenderawasih ini.

Selama dua tahun Pemda Biak Numfor mempersiapkan infrastruktur pendukung jalannya Sail Teluk Cenderawasih 2023, dengan dana Otsus dan DAK dari kementerian terkait.

Sail Teluk Cenderawasih adalah panggung bagi Provinsi Papua dan empat kabupaten lain untuk mempromosikan wisata, seni budaya, dan potensi perikanan laut yang menjanjikan dan menggelitik hati para investor.

Dengan investasi yang berjalan baik, pembangunan daerah pun diharapkan berkembang. Kemudahan bagi para investor dijamin oleh gubernur dan para bupati. Kemudahan-kemudahan pun diberikan.

“Target kami pada Sail Teluk Cenderawasih 2023 adalah pertumbuhan ekonomi lewat potensi kemaritiman 4 kabupaten ini, Biak Numfor, Yapen, Waropen, dan Sarmi. Ini menjadi penting karena wilayah di Teluk Cenderawasih ini menjadi beranda Indonesia di Pasifik. Wajah Indonesia di Pasifik ada di Teluk Cenderawasih,” ujar Herry bersemangat.

Saat ini, PT Indonumfor Pasifik sudah melakukan ekspor dari Biak ke Jepang. PT Indo Bahari tengah membangun infrastrukturnya. PT Galilea melayani permintaan dari Makassar, Surbaya, dan Muara Angke Jakarta. Pemda memberi dukungan penuh pada perusahaan-perusahaan ini.

Tak sebatas itu. Biak Numfor pun memiliki potensi wisata ruang angkasa. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengkaji pembangunan bandara antariksa di sini. Bandara ini akan menjadi pusat peluncuran satelit dan pusat wisata luar angkasa dengan biaya yang lebih murah daripada yang dimiliki Amerika.

Dan, dalam pandangan Bappenas, pada 25 tahun ke depan, Indonesia akan dibangun mulai dari Pasifik, dari Teluk Cenderawasih, Papua.

#MCN/RIKA/RED