Januari 10, 2025

Natal Bersama Kemenkumham RI Hadirkan Penyanyi Merry Hazpersz

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM menggelar perayaan Natal bersama di Golden Room Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1/2023).

Natal Oikumene itu mengambil tema utama “Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain” dan subtema “Melalui Hikmat Natal Kita Wujudkan ASN Kemenkumham Berakhlak dan Berkinerja Pasti untuk Indonesia Bersama-sama Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Ibadah dipimpin Pendeta Dr Jemmy Lumintang dan Menteri Yasonna Laoly serta jajaran Kemenkumham lainnya. Pendeta Lumintang pada kesempatan itu mengajak umat Kristiani untuk meneladani Yesus Kristus yang datang membawa pesan damai kepada dunia.

Lumintang juga mengingatkan jemaat akan situasi krisis global saat ini yang sebenarnya dipicu egoisme penguasa dan ketidakadilan yang berdampak negatif pada dunia.

Dalam perayaan ini panitia menghadirkan penyanyi Victor Hutabarat, Merry Hazpersz, dan Voice of Indonesia. Di tengah kegembiraan Natal ini, lagu-lagu tradisional Natal, seperti “Silent Night”, “O Holly Night”, “Mary’s Boy Child”, dan “Joy to The World” mengalun indah membawa pesan perdamaian, persaudaraan, dan kerja sama.

Ditemui usai perayaan ini, penyanyi bersuara merdu Merry Gazpersz mengungkapkan, melantunkan lagu-lagu rohani baginya merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri, karena setiap lagu rohani menjadi doa kepada Tuhan.

Penyanyi senior yang sudah malang melintang di dunia tarik suara belantika musik Tanah Air hingga mancanegara ini, melihat momentum Natal untuk mengungkapkan rasa syukur atas hidup dan Rahmat Tuhan pada dirinya dan semua orang.

Penyanyi asal Ambon yang berkediaman di Jakarta ini mengaku, sejak kecil dirinya sudah suka bernyanyi. Pada usia remaja ia sudah beberapa kali mengikuti lomba nyanyi di Kota Ambon hingga suatu ketika Merry memenangkan lomba pop-singer dan karaoke. Dewan juri yang menilainya bukan sembarangan musisi.

Sejak itu nama Merry Gazpersz selalu disebut masyarakat Maluku. Warna suaranya sedap didengar dengan ‘range’ cukup luas. Ia bisa menjangkau suara alto hingga nada tertinggi yang sulit dijangkau banyak penyanyi.

Tak disangka kemenangan itu mengubah jalan hidupnya. Dia yakin itulah talenta besar yang Tuhan berikan padanya. Sejak itu pula Merry sering diundang nyanyi, ke mana-mana, termasuk di luar Pulau Ambon. Lomba demi lomba ia ikuti dan disitu dia memetik pengetahuan teknik olah vokal dan pengalaman entertainment.

Akhirnya, Merry masuk dapur rekaman di Jakarta. Dia bawakan lagu rohani Kristen, pop Indonesia, dan pop Ambon. Video clip-nya bertebaran di kanal YouTube. Merry juga merekam lagu rohani Katolik seperti “Ya Namamu Maria”, “Hati Yesus Hati Tuhan Kami”. Dan, tentu saja, lagu-lagu Ambon, sebut saja “Perasaan Belok”, “Kaweng Beta Jua”, “Dekat Dengan Mama” dan sebagainya; baik solo maupun duet.

Merry mengatakan, talenta suara merdunya banyak kali ia persembahkan dalam kegiatan gereja. Lirik-lirik lagu rohani itu kemudian dia wujudkan dalam sikap hidup. Setiap undangan nyanyi adalah rahmat dari Tuhan. Dan rahmat itu membuat Merry diundang berkali-kali show di Belanda. “Sungguh luar biasa Tuhan beri rahmat kepada saya, hingga saat ini,” tutur Merry dengan sikap syukur.

Merry juga diundang oleh kedutaan-kedutaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, dan beberapa lembaga pemerintah dan swasta di negeri ini.

Anak dari pasangan orangtua yang berprofesi sebagai guru di Ambon ini sempat memperlihatkan kemampuan bernyanyinya saat mengikuti kontes Golden Memory di TV Indosiar beberapa waktu lalu. Dewan juri terpukau melihat Merry melantunkan lagu-lagu kenangan. Artis penyanyi serba bisa Hetty Koes Endang begitu terpukau ketika Merry bawakan lagu “Rindu” yang dipopulerkan oleh Hetty sendiri. Juri juga terpukau saat Merry bawakan “Katakan Sejujurnya” dan “Tak Ingin Sendiri”. Acara itu ditonton masyarakat Indonesia.

Bagi Merry, momentum pandemi Covid-19 membawa pelajaran berharga. Di situ dia melihat Tuhan menegur manusia agar lebih rendah hati dan tidak sombong. Manusia ibarat sebutir pasir di pantai, kecil, dan lemah. Tak ada yang bisa disombongkan, selain bersyukur dan berserah pada-Nya.

#MCN/RIKA/RED