MCN.com
-Yunus Saflembolo dengan bangga memperkenalkan produk buah, sayuran, dan ikan asal Papua pada acara Business Matching Indonesia-Singapura, di Batam, pertengahan November 2022.
Promosi Yunus itu mendapat tanggapan positif pengusaha Singapura. Salah satu perhatian peserta tertuju pada produk buah lokal asal Papua, yakni buah matoa.
Buah matoa (Pometia Pinnata) merupakan tanaman buah yang menjadi identitas flora Papua. Tanaman tropis ini masuk dalam keluarga (famili) Sapindaceae bersama buah leci dan lengkeng.
Yunus mengungkapkan, matoa adalah buah penuh khasiat yang berguna bagi kesehatan manusia karena mencegah pelbagai penyakit.
“Saya datang ke sini sebagai anggota IFAC (Indonesia Food And Agriculture Council) dari Papua. Buah ini rasanya lezat, hanya ada di Papua, dan sangat berkhaziat. Banyak penyakit sembuh dengan konsumsi buah ini. Kami juga punya buah merah penyembuh HIV AIDS,” ujar Yunus di hadapan pengusaha Indonesia dan Singapura.
Buah matoa merupakan sumber antioksidan bagi sistem imun tubuh, melawan infeksi virus dan bakteri.
Selain lezat, matoa berkhaziat menurunkan darah tinggi karena mengandung zat diurises. Matoa juga menangkal penyakit kronis seperti stroke dan diabetes karena mengandung zat tanin yang merupakan antioksidan penangkal radikal bebas.
Selain itu, buah matoa juga meningkatkan kesuburan wanita karena mengandung vitamin E dan vitamin C untuk kulit karena matoa mengandung senyawa antimikroba.
Yunus juga mempromosikan buah-buahan dan sayuran lain, asal Papua, serta hasil laut Papua seperti ikan tuna.
Acara Business Matching Indonesia-Singapura, yang digelar dua hari itu menjadi ajang promosi produk pertanian Indonesia pada pelaku bisnis kedua negara.
IFAC atau Dewan Pangan dan Pertanian Indonesia menciptakan industri hijau berkelanjutan dan berdaya saing tinggi dalam aspek rantai nilai agribisnis secara komprehensif.
Yunus Saflembolo merupakan Partnership and fFund Raising Director. Menurut Yunus, IFAC melakukan pendampingan dalam rencana pengembangan strategis bagi petani dan UMKM untuk meningkatkan potensi pasar buah-buahan tropis, beras, dan sayuran Indonesia, termasuk mengekspor produk pertanian.
Petani kecil dan usaha pertanian mikro, kecil, dan menengah menjadi dasar sistem produksi pangan global, regional, dan lokal berkelanjutan. Menurut International Trade Center (ITC), produsen skala kecil menyediakan lebih dari 70 persen kebutuhan pangan dunia.
Indonesia telah diproyeksikan menjadi salah satu negara yang menjanjikan menjadi panutan dan tempat pembelajaran bagi sektor pertanian di dunia. Pada 2030, Indonesia diprediksi menjadi negara ekonomi terbesar nomor 7 dunia, dengan 71 persen penduduknya tinggal di kota. * (Rika)
More Stories
Kantor Hukum Rahmat Aminudin & Rekan : Ucapkan Selamat Tahun Baru 2025
Musrenbangnas RPJM Tahun 2025-2029, Pj Gubernur Papua Barat: Masih Tinggi Ketergantungan Daerah Pada Pusat
Lantamal I Hadiri Acara Pembukaan Rakornas Pembangunan Daerah Se-Indonesia Tahun 2024