Januari 10, 2025

KOLABORASI STAKEHOLDER DUKUNG KELANCARAN, KEAMANAN, KESELAMATAN LAYANAN TRANSPORTASI NATAL DAN TAHUN BARU 2023

Spread the love

Loading

JAKARTA – MCN.com -Mendekati libur Natal dan Tahun Baru 2023, bidang transportasi menjadi perhatian utama pemerintah. Transportasi harus menjamin keselamatan dan layanan yang memadai bisa dinikmati pengguna jasa.

Kerja kolaboratif antara pemerintah dan pelbagai pemangku kepentingan (stakeholder) serta ketaatan pada regulasi menjadi salah satu kata kunci dalam transportasi Indonesia. Refleksi, evaluasi dan pembenahan sistem menjadi penting.

Hal ini terungkap dalam Forum Diskusi Transportasi bertajuk “Sinergi untuk Negeri” Kolaborasi Stakeholder Mendukung Kelancaran, Keamanan, dan Keselamatan Layanan Angkutan Penyeberangan Periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023, yang digelar di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Forum diskusi menghadirkan Direktur Utama Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Dirut ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Dr. Ira Puspadewi dan beberapa penanggap.

Ira Puspadewi mengatakan, prioritas pelayanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 adalah service dan safety pengguna jasa transportasi.

Ira menyoroti beberapa hal penting seperti persoalan antrian panjang kendaraan dan penumpang di di pelabuhan. Selain itu, persoalan tiket dan manifes penumpang, serta keseimbangan antara kebutuhan (demand) dan kapasitas muat kapal.

Terkait antrian panjang, Ira mengatakan pemerintah akan mengatur semua kendaraan berpenumpang yang menuju pelabuhan Merak, Banten, untuk melakukan pengecekan tiket di rest area tersedia.

Di situ, penumpang yang belum memiliki tiket akan dilayani petugas guna mendapatkan tiket. Penumpang yang sudah memiliki tiket akan dipisahkan dari yang belum bertiket. Dengan begitu, saat tiba di pelabuhan, penumpang langsung masuk kapal dan tidak menumpuk di area pelabuhan. Akses keluar kendaraan dari pelabuhan pun akan diatur.

Ira Dewipuspa juga menekankan pentingnya manifes penumpang. Regulasi mengharuskan adanya manifes penumpang. ” Kadang tidak ada manifes, berarti aturan tak dijalani. Penumpang harus peduli dengan manifes karena dampaknya besar sekali,” tutur Ira.

Hal lain adalah keseimbangan antara kebutuhan (demand) dan kapasitas moda transportasi. Dulu, belum ada kuota kapasitas penumpang. Sekarang harus ada kuota maksimal. Harapan Ira, kuota penumpang disesuaikan dengan kapasitas kapal.

Masih adanya penjualan tiket tidak resmi, kata Ira, agen-agen tiket tidak resmi itu akan ditertibkan. Saat ini terdapat 650.000 outlet di mana tiket bisa dipesan.

Sosialisasi kebijakan ini diharapkan Ira didukung para wartawan dan media dan media sosial.

Sementara itu, Rudy Suharto mengatakan perlu kerja koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder lainnya.

“Kami sudah melakukan langkah-langkah itu, baik dengan Kapolda, Dinas Perhubungan, Kementerian, agar Natal berjalan lancar. Kami beberapa kali melakukan pertemuan dengan Menhub untuk menyamakan persepsi terkait data dan rekayasa alur traffic. Kita tak bisa bekerja sendiri. Masing-masing punya tugas. Intinya, rekayasa traffic bisa menyelesaikan problem mudik Natal dan Tahun Baru,” ucap Rudy. * (Rika)

#MCN/RZ-HN/RED