Jakarta – MCN.com
-Festival Pelatihan Vokasi 2022 menyajikan Pameran Pelatihan, Peralatan, dan Produk Vokasi Terbesar di Indonesia. Digelar di JCC, Senayan, Jakarta, akhir Oktober 2022, festival ini merupakan puncak dari penyelenggaraan Bulan Pelatihan Vokasi Nasional 2022.
“Festival Pelatihan Vokasi ini merupakan festival Pelatihan Vokasi terbesar seluruh Indonesia, dan baru pertama kali diadakan,” ujar Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker, Budi Hartawan.
Festival menampilkan profil Balai Latihan Kerja (BLK) dan produk-produk BLK seluruh Indonesia. Selain menampilkan hasil pelatihan, juga digelar seminar, job fair, dan konser musik.
Tujuannya memperkenalkan ekosistem ketenagakerjaan melalui program pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang didukung sistem digital “Siap Kerja”; membekali para calon tenaga kerja dengan ketrampilan sebelum memasuki dunia usaha. Kemenaker hadir dengan terobosan baru: program Siap Kerja.
Muhamad Ridwan, Pimpinan BLK Komunitas Pondok Pesantren Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengatakan, dirinya menghadirkan produk-produk karya santri pesantren dari Kabupaten Maros yang merupakan alumni BLK Komunitas. Produk dengan merek tersendiri itu bahkan sudah dipamerkan pada level nasional maupun internasional.
Kabupaten Maros terletak sekitar 40 km dari Kota Makassar, dan pesantren Maros terletak sekitar 13 km dari Ibu Kota Kabupaten Maros. Terletak di bawah kaki gunung, pondok pesantren ini tampak sederhana dan tradisional, dengan jumlah santri 300 orang.
“Inilah yang memotivasi kami datang ke Jakarta mengikuti pelatihan Vokasi ini. Kami selalu berpikir kreatif dan berinovasi sehingga nanti melahirkan para santri yang memiliki daya saing dan kreativitas, sambil tidak melupakan nilai-nilai keagamaan yang diajarkan kiyai,” ungkap M. Ridwan.
Di JCC, Jakarta, Muhamad Ridwan membawa produk dari alumni BLK Komunitas pesantren Maros berupa busana pesta wanita dari bahan sutera. Sutera selama ini menjadi andalan Sulawesi Selatan. Produk itu mengedepankan Local wisdom dan telah dipamerkan pada G-20 di Bali.
Produk para santri itu ternyata menarik hati para pengunjung di JCC, Senayan. Mereka kagum pada kreativitas dan inovasi para santri itu.
Dari perjalanan selama 2 tahun, produk para santrinya sudah mendapat penghargaan.
“Yang kami lakukan adalah penguatan SDM lewat BLK. Prinsip kami, hanya dengan SDM andal dan kompeten, mereka akan lebih mudah berkarya membentuk kelompok-kelompok usahanya. Alhamdulillah, dari 90 alumni kami yang telah kami latih, 30 lebih sudah berhasil,” tuturnya.
“Pada 2021 kami menjadi Juara II Pelatihan Vokasi Award 2021. Menteri Tenaga Kerja yang menyerahkan penghargaan itu. Pada tahun yang sama, kami lakukan kolaborasi dengan beberapa perusahaan swasta dan pemerintah. Misalnya dengan PT Semen Bosowa,” M. Ridwan berkisah.
PT Bosowa ingin melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi perusahaan semen itu. Bantuan perusahaan itu diberikan kepada kelompok-kelompok usaha yang telah dilatih BLK Komunitas. Proses usahanya didukung PT. Bosowa dalam bentuk dana CSR.
Di awal 2021, Muhamad Ridwan bekerja sama dengan pemerintah dan diberi amanah untuk menjadi Perkampungan Menjahit. Ini perkampungan produktif yang dibina BLK Komunitas.
M. Ridwan berharap, Perkampungan Menjahit ini akan melahirkan masyarakat produktif dan menjadi ikon Kabupaten Maros dan nasional dalam rangka melahirkan perkampungan kreatif di Indonesia.
Selain itu, BLK Komunitas pesantren Maros sudah lakukan beberapa kolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga melakukan pesantren premium.
“Kami lakukan pelatihan softskill dan hardskill kepada para alumni untuk kewirausahaan mereka,” pungkas M. Ridwan. * (Rika)
#MCN/RZ- HN/RED
More Stories
KAPAKA, Militer, dan Jigsaw: Kompetisi Menangkap Tikus di Negara Ngacoceria
Kantor Hukum Rahmat Aminudin & Rekan : Ucapkan Selamat Tahun Baru 2025
Musrenbangnas RPJM Tahun 2025-2029, Pj Gubernur Papua Barat: Masih Tinggi Ketergantungan Daerah Pada Pusat