Jakarta – MCN.com
– Pameran terbesar alat-alat laboratorium, saat ini, tengah berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Pameran bertajuk “Lab Indonesia: 6th Edition Indonesia Laboratory, Scientific Analytical Equipment and Services Exhibition and Conference” digelar pada 7-9 September 2022. Banyak produk impor dijejali, didatangi banyak calon pembeli.
Konsumennya tak hanya dari dalam negeri seperti perusahaan dan pabrik atau individu. Pengunjung dari luar negeri juga banyak yang hadir.
Pada stan PT Global Scientific Internasional, terlihat sejumlah produk laboratorium yang biasanya dibutuhkan perusahaan dan pabrik farmasi di Indonesia. Global Scientific Internasional merupakan salah satu kontributor alat laboratorium di dalam negeri.
“Kami kontributor alat laboratorium di Indonesia. Produk kami bervariasi dan semuanya produk impor, karena tidak diproduksi di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia belum bisa memproduksi alat-alat laboratorium,” tutur Andy Suthirta saat ditemui awak media, Kamis (7/9/2022).
Di Indonesia, alat-alat laboratorium sangat dibutuhkan banyak pihak, terutama pabrik-pabrik farmasi, makanan, minuman, termasuk laboratorium pengujian.
Lab pengujian seperti itu biasanya mesti mengikuti aturan ketat, misalnya ISO, tergantung dari beberapa perusahaan yang mengikutinya. Perusahaan dari Jepang wajib mengikutinya. Perusahaan dari Eropa dan Amerika memiliki aturannya sendiri.
Indonesia belum bisa memproduksi alat-alat laboratorium yang cukup reliable untuk pengukuran sehingga sekitar 80 persen hingga 90 persen masih harus diimpor.
Global Scientific Indonesia, misalnya, menawarkan produk laboratorium asal Amerika, Eropa, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Dari Jepang banyak diimpor alat inkubator yang dipakai di rumah sakit dan pabrik farmasi.
“Pelanggan kami kebanyakan dari pabrik farmasi, perusahaan makanan-minuman. Kami memperhatikan soal kualitas impor. Ada hal-hal yang harus di perhatikan di sini, misal terkait faktor iklim di Indonesia dan masalah kompetitif harga. Kalau saya impor suatu barang yang harganya tinggi, pasti pasar tidak mau beli,” ungkap Andy Suthirta.
Saat ini, perusahaan dan pabrik semakin menyadari penggunaan produk kesehatan yang berkualitas.
PT Global Scientific Indonesia sudah beroperasi sejak 2008. Andy Suthirta, yang sudah bergerak di bisnis ini sejak 2005, mengungkapkan, banyak pabrik sudah menggunakan produk yang dia jual.
“Saya berharap, pameran ini menjadi semacam tolok ukur, karena ini salah satu pameran terbesar di Indonesia untuk alat-alat laboratorium. Pabrik dan perusahaan yang membutuhkan peralatan laboratorium boleh datangi pameran ini,” harap Andy Suthirta. * (Rika)
#MCN/RZ/RED
More Stories
Presiden ACP Rafael Basanto: Saatnya Masakan Indonesia Mendunia dan Jadi Tuan di Negerinya Sendiri
Forum Inovasi Mutu PT Kilang Pertamina Internasional Pacu Kreativitas Pekerja
Pemerintah Dukung Kemajuan UMKM Naik Kelas Melalui UU Cipta Kerja