Jakarta – MCN.com – Organisasi Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) kini memasuki usia ke-15 tahun. Sejak didikan pada 2010 oleh Umar Key, organisasi ini dengan cepat meroket lewat program-program konkrit menjawab kebutuhan anggota, warga, dan masyarakat. Kontribusi positif tak bisa dipandang sebelah mata.
Program yang membantu anak-anak muslim Maluku di jenjang pendidikan sudah lama berlangsung hingga hari ini. Bantuan sosial lain berupa dana untuk pembangunan rumah ibadah seperti masjid, masih terus dilakukan.
Bahkan organisasi yang semula fokus pada umat muslim asal Maluku dan Maluku Utara itu, kini melebarkan visi dan misinya ke arah yang lebih inklusif demi membangun toleransi masyarakat Indonesia.
Keanggotaan FPMM sudah mencakup yang Islam dan non Islam. Pemuda dari pelbagai suku juga dirangkul dan diberi tempat, tak semata yang berasal dari Maluku saja.
Selamat 14 tahun Umar Key telah membawa kemajuan berarti bagi organisasi ini. Dengan segala kemampuannya dan kerja keras serta tujuan-tujuan persatuan dan persaudaraan, Umar Key dan FPMM menata diri menjadi organisasi yang berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Lika-liku perjalanan organisasi, yang jatuh-bangun itulah yang direfleksikan Umar Key dan FPMM dalam acara “Syukuran Tahun Baru 2025” di Restoran Bandar Jakarta Sumarecon Kota Bekasi, Sabtu (4/1/2025). Umar Key mengatakan, FPMM didirikan untuk ikut berkontribusi positif terhadap masyarakat dan pemerintah. Maka organisasi ini terus bertransformasi untuk lebih relevan membangun kebersamaan.
Kebersamaan itu dimulai dengan mengumpulkan dan membangun perasaan kolektif sebagai anak Maluku di rantau bahwa semangat kebersamaan dapat membantu hidup ke arah yang lebih baik dan positif.
Namun, kebersamaan itu terus dipupuk dengan sikap peduli satu sama lain, saling bantu-membantu terhadap saudara yang sudah. Lebih jauh, kebersamaan itu harus dibuka lebar kepada semua anak bangsa Indonesia.
Umar Key menerangkan semangat kebersamaan itu dalam kata-kata “pintu rumah saya terbuka 24 jam. Silakan masuk. Makanan dan minuman juga disediakan. Silakan datang dan mencicipi”.
Pada kesempatan lain, Umar Key selalu menasihati anggota-anggotanya agar tidak kikir, tetapi selalu membagi (sharing) kepada orang lain yang sudah. “Punya banyak uang itu tak berguna kalau tidak dibagikan kepada mereka yang membutuhkan”.
Dengan pemikiran seperti itu, Umar Key dan FPMM berkembang dari hari ke hari. Memasuki tahun ke-15 Umar meminta anggotanya untuk berefleksi demi sebuah kemajuan di tahun 2025.
Tapi, Umar Key tak sendirian. Dia selalu suka bekerja sama dengan anggota-anggotanya. Dia memberi mereka peran dan tanggung jawab. Organisasi memiliki regulasi yang mengatur tingkah laku anggota.
Umar pun bertransformasi menjadi sosok kharismatis, yang memiliki kewibawaan, disegani tapi dicintai bukan saja oleh anak buahnya di FPMM dan Srikandi, tetapi di kalangan ormas lain di Jabodetabek dan pelbagai paguyuban berlatar kultur Maluku dan non Maluku.
Secara pribadi Umar Key memiliki relasi harmonis dengan semua orang, termasuk pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Kepada anggota FPMM, Umar selalu bilang jangan membuat kekerasan.
Nasihat Umar itu diingat betul oleh Hamid Hikmatan, Wakil Ketua Bidang Organisasi. “Beliau selalu berpesan hindari kekerasan dan tingkatkan relasi damai. Selain itu, beliau juga bilang jangan konsumsi minuman beralkohol. Bang Umar itu pribadi spektakuler, luar biasa, tiada duanya,” tutur Hamid di sela kegiatan FPMM di Bekasi.
Melihat gaya kepemimpinan dan sosok Umar Key sebagai Ketua Umum DPP FPMM, Abat Lesy Ahmad, mengatakan Umat Key sosok pengayom dan baik hati. “Beliau rangkul semua teman, seluruh pengurus DPW, DPD seluruh Indonesia, terutama di Jabodetabek, sehingga FPMM telah berkontribusi kepada banyak pihak, termasuk anak-anak putus sekolah dengan memberi beasiswa dan banyak lagi,” ujar Ketua DPD FPMM Bekasi Raya itu.
Sementara Murad Malawat, yang akan dilantik sebagai Ketua DPW FPMM Jakarta, mengaku banyak belajar dari Umar Key. Di matanya, Umar adalah sosok inspiratif bagi pemuda Maluku dan Maluku Utara, apalagi pribadinya terbuka kepada pengurus organisasi, dan juga keluarga. Hal yang mencolok adalah sang Ketum itu suka berbagi kepada anak yatim dan rumahnya selalu terbuka untuk siapa saja.
Menurut Ati Ohoitenan, seorang anggota Srikandi FPMM, Umar Key jadi panutan keluarga dan organisasi. Umar dan FPMM selalu ada di tengah paguyuban yang lain, untuk membuat keseimbangan. “Beliau mendukung paguyuban-paguyuban sehingga FPMM menjadi paguyuban yang baik. Sudah 14 tahun FPMM memberi kontribusi yang baik,” jelas Ati Ohoitenan.
Ati Ohoitenan menjelaskan, Umar Key mendirikan masjid sebagai rasa cinta kepada kedua orangtuanya yang sudah meninggal dan untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Selain itu, Umar Key memiliki suatu kepedulian sosial yang berakar dari ajaran agama Islam. Karena itu, Umar telah memberangkatkan keluarga FPMM untuk umroh (bagi yang muslim) maupun mereka yang Kristen ke Yerusalem. Itulah gaya kepemimpinan seorang Umar Key berinspirasi dari kekeluargaan dan keagamaan. ** (Rika)
More Stories
FPMM Adakan Syukuran Tahun Baru 2025, Umar Key: Mari Saling Sayang dan Doakan
Front Pemuda Muslim Maluku Turut Serta Amankan Malam Natal di Gereja Katedral
Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku Umar Kei Ohoitenan Deklarasikan Dukung Ridwan Kamil-Suswono