Desember 20, 2024

Debat Calon Bupati Maluku Tenggara Usai, M.T Hanubun: Meskipun Berkompetisi, Tapi Tetap Bersaudara

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Debat kedua Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Maluku Tenggara berlangsung seru. Kedua Paslon yang hadir adalah Paslon nomor urut 2 (Djamaludin Koedoeboen-Willibrordus Lefteuw) dan nomor urut 3 (Muhammad Thaher Hanubun-Richarlos V. Rahantoknam). Sementara Paslon nomor urut 1 (Martinus Sergius Ulukyanan-Yani Rahawarin) tidak hadir.

Debat digelar di Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024) dengan moderator Anggi Dwi dan disiarkan secara langsung oleh TV One.

Menurut Ketua KPU Maluku Tenggara, Debat Calon ini untuk menyampaikan visi dan misi kepada publik dan sebagai pengingat masyarakat terhadap apa yang dibicarakan oleh para calon bupati dan wakil bupati Maluku Tenggara, untuk kemudian ditagih masyarakat.

Bila Paslon nomor urut 2 bermisi mewujudkan Maluku Tenggara yang berbudaya, aman, inklusif dan produktif, maka misi Paslon nomor 3 adalah mewujudkan Maluku Tenggara yang mandiri, cerdas, demokratis dan berkeadilan menuju Malra yang hebat, berdaya saing dan memiliki tata pemerintahan yang bersih dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan visi-misinya, Paslon nomor 3 memiliki 9 program, yakni peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi keunggulan daerah, peningkatan investasi dan stabilitas harga, peningkatan kualitas manusia, meningkatkan ketahanan sosial dan budaya, Malra Aman, Tertib, Demokratis, peningkatan infrastruktur yang merata dan berkualitas, lingkungan hidup berkelanjutan dan ketahanan pangan, dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan melayani.

M.T. Hanubun mengatakan dirinya hadir dalam debat ini karena ada hal penting yang ingin dicapai, yakni mempromosikan Maluku Tenggara kepada masyarakat Indonesia dan dunia internasional. “Itu yang luar biasa,” tutur mantan Bupati Malra itu kepada awak media di Jakarta usai debat.

Dalam masa jabatannya yang pertama, Hanubun telah membangun konektivitas lewat digitalisasi yang sangat diperlukan masyarakat di kepulauan ini. Selain itu, Hanubun juga membangun jalan, listrik, air bersih. “Yang penting adalah meningkatkan ekonomi masyarakat, ya paling cepat lewat UMKM.

Hanubun mengatakan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memiliki 72 pulau di mana 12 pulau berpenghuni. Konektivitas antar pulau menjadi kebutuhan utama dan mutlak. Namun, kata Hanubun, sebelum 2018, konektivitas itu sangat minim. Tapi sejak kepemimpinannya konektivitas mencapai 100 persen di Kei Kecil dan tinggal 14 persen untuk Kei Besar.

Bahkan sistem konektivitas di Kabupaten Malra termasuk yang terbaik di Provinsi Maluku. Dengan begitu, sudah tentu sangat membantu upaya promosi daerah, seperti menjadi desa wisata terbaik Indonesia.

Pelbagai penghargaan diraih Pemda Malra, termasuk memperoleh WTP tujuh kali, dengan 5 kali secara berturut-turut.

Pasangan Hanubun-Rahantoknam yakin akan mampu membuat Bumi Larvul Ngabal itu makin berkembang lagi bila mereka dipercaya memimpin Malra periode 2024-2029.

Calon wakil bupati Rahantoknam mengatakan dirinya akan memperhatikan kaum muda Malra dan melibatkan mereka dalam banyak lini kehidupan masyarakat Kei. Kedua pasangan ini tak lupa mengajak masyarakat Malra agar datang mencoblos di TPS pada 27 November 2024 nanti. **(Rika)