Desember 21, 2024

Raih Penghargaan Dari Kemendagri, Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere Dorong Gerakan 5B Atasi Stunting

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com –  Gubernur Papua Barat Drs Ali Baham Temongmere, MTP, didaulat penghargaan dalam Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024 oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di The Tribrata Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).

Mendagri dalam sambutannya mengapresiasi kinerja para penjabat gubernur yang berhasil memperlihatkan koordinasi, komunikasi, inovasi, dan kedekatan dengan masyarakat.

Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, terutama Mendagri Tito yang selalu mendorong para penjabat gubernur itu dalam karya dan pengabdian untuk bangsa dan negara.

Menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Barat sejak 1 November 2023, Ali Baham Temongmere yang memiliki pengalaman panjang dalam birokrasi pemerintah daerah Kabupaten Fakfak, telah melakukan pelbagai terobosan penting untuk mensejahterakan masyarakat di provinsi itu, termasuk masalah inflasi. “Kondisi inflasi kita meningkat, jumlah stunting juga masih tinggi, kemiskinan, dan angka putus sekolah. Ini masalah yang harus kita atasi,” ujarnya kepada awak media di Jakarta.

Salah satu terobosan penting dari programnya adalah Gerakan 5B, yaitu Bangga Menanam, Bangga Menjual, Bangga Membeli, Bangga Memasak, dan Bangga Makan. “Saya lihat masalah dari hulu, yaitu dari keluarga harus bisa memenuhi tingkat gizi yang baik. Maka saya canangkan Gerakan 5B tersebut,” jelas Ali Baham.

Ali menjelaskan, dengan Gerakan 5B itu, maka masyarakat didorong untuk peduli membeli sayur, keladi, pepaya, dari para pedagang yang setiap hari menjajakan dagangannya di pasar. Dengan begitu, dagangan mereka bisa cepat laku dan memacu para petani untuk menanam hasil bumi dalam jumlah yang besar karena masyarakat menyukai makanan lokal. “Dan, uang pun berputar di pasar, semua untung,” kata pria kelahiran Fakfak itu.

Selain Gerakan 5B, Pj Gubernur Papua Barat ini menggelar gerakan “Two Days No Rice”, Dua Hari Tanpa Nasi, pada Senin dan Kamis. Masyarakat dan pemerintah diajak untuk mengkonsumi makanan lokal berupa keladi, pisang, petatas. Semangat menanam pisang dan keladi pun meningkat di kalangan warga.

Agar tak jenuh, pemerintah menggelar lomba kuliner, yang dikoordinir kaum ibu. Bahan dasar ubi, keladi, pisang bisa dibuat variasinya, sehingga memenuhi selera makan keluarga. Pemerintah mendukungnya, sehingga konsumsi untuk acara rapat dan pertemuan institusi dalam Pemprov Papua Barat mengkonsumsi kuliner masyarakat lokal. Suami-suami yang suka makan di restoran atau hotel, kini berbalik makan di rumah. Para ibu bangga Memasak dan bangga juga makan.

Program ini akan memberi hasil yang positif bagi kesehatan dan ekonomi masyarakat. Makanan yang diolah kaum ibu bernilai gizi dan sehat untuk konsumsi keluarga dan masyarakat. Persoalan stunting pun perlahan diatasi. Stunting selalu terkait dengan kemiskinan dan pola hidup. Tingkat ekonomi yang baik perlu didukung dengan pola hidup sehat. Semua ini sedang dijalankan di Papua Barat.

Hal lain, untuk mempercepat perizinan dan pengurusan surat dan dokumen, pemerintah membuat terobosan dengan E-Pace. Sekarang pelayanan publik meningkat 80 persen. Apa yang sudah bagus ini, masih perlu dilanjutkan oleh gubernur definitif nanti.

Sebagai seorang birokrat yang memiliki pengalaman panjang di Papua Barat, Ali Baham Temongmere sangat paham dengan kebutuhan dan masalah masyarakat Papua Barat. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, Ali Baham mengatakan terus dibangun relasi, komunikasi, dan koordinasi yang baik antara seorang gubernur dengan para bupati. Fungsi pengawasan yang melekat pada seorang gubernur terus dia jalankan.

Keadaan Papua Barat yang kondusif memudahkan para investor masuk ke wilayah ini. Ali Baham menyebut Pupuk Kaltim yang masuk dan memberi CSR memungkinkan kerja sama dengan perguruan tinggi (Unima, IPB) untuk melahirkan generasi muda yang ahli di bidang pertanian dan perikanan, sehingga ke depan mereka menjadi pionir tingkat lokal. “Hasilnya sudah ada. Sudah ada yang wisuda untuk bidang pertanian dan peternakan. Kemarin saya menghadirinya. Tahun depan, kami kirim untuk perikanan.

Drs Ali Baham Temongmere menjadi PNS sejak 1986, kuliah di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 1989. Mengambil Magister Teknik Perencanaan di UGM. Pengalaman kerja meliputi: bekerja di Sekda Kabupaten Fakfak, Camat Teluk Arguni, kerja di BPPD, menjadi Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Fakfak, Sekda Kabupaten Fakfak, Sekda Provinsi Papua Barat dan pada 1 November 2023 dilantik menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat. **(Rika)