Jakarta – MCN.com
– Guna menciptakan dan menjaga keamanan dan ketertiban wilayah kerja Kapolres Jakarta Timur menjelang pesta demokrasi, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolaus Ary Lilipaly menggelar pertemuan silaturahmi penuh persaudaraan dengan para pemimpin Organisasi Masyarakat (Ormas), OKP, seluruh Jakarta Timur.
Kapolres Lilipaly mengatakan dirinya memiliki pengalaman panjang soal kedekatan dengan masyarakat dalam rangka memberi rasa aman dan damai di wilayah di mana ia ditempatkan. Putra Saparua, Maluku, yang baru saja diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Timur ini dikenal dekat dengan tokoh dan masyarakat di mana dia bertugas.
Karena itu, setelah ditempatkan oleh Pimpinan Polri sebagai Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolaus Ary Lilipaly bertekad membangun relasi harmonis dengan semua pihak dan masyarakat yang dilayani.
“Saya ingin melihat masyarakat di Jakarta Timur ini bersatu dan bersaudara seperti pemandangan sewaktu orang di Ambon menggelar “Makan Patita”, ujar pria yang lama bertugas di bidang reserse ini.
Tradisi “makan patita” adalah sebuah tradisi makan bersama antar sesama di Ambon. Di sana, dalam makan bersama itu, orang-orang merasakan suasana persaudaraan, karena makan bersama itu membuat mereka yang tadinya jauh, menjadi dekat dan akrab; yang berkonflik, menjadi bersatu kembali.
Intinya, Kapolres Lilipaly ingin mengusahakan suatu suasana hidup yang lebih damai dan tentram di Jakarta Timur. Untuk itu ia memiliki beberapa program yang bertujuan membangun keharmonisan dalam hidup masyarakat. Keharmonisan hidup menjadi syarat bagi usaha-usaha masyarakat membangun ekonomi dan masa depannya.
Terkait dengan tahun politik 2024 ini Kepolisian RI menyadari pentingnya pendekatan humanis dan keikutsertaan semua tokoh dan anggota masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban sebagai kebutuhan bersama.
Acara “Silaturahmi dan Makan Siang Kapolres Metro Jakarta Timur dan Para Ketua, Sekretaris, Bendahara Ormas, OKP Seluruh Jakarta Timur”, dilakukan di RM Ayam Goreng Suharti, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (25/1/202).
Hadir perwakilan ormas-ormas yang ada di Jakarta Timur. Para ketua, sekretaris, dan bendahara ormas turut hadir dan memberikan dukungan penuh pada kemauan baik dan program-program Kapolres Metro Jakarta Timur.
Mereka itu antara lain, Ketua Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Ohoitenan alias Umar Kei, Ketua Timur Indonesia Bersatu Andreas Parapaga, Ketua Forum Pemuda Muslim, Ketua Maluku Satu Rasa, Ketua KBMTR, Ketua FKBI, Ketua Bakri Banten, Ketua PBRT, Ketua BPPKD Banten, Ketua Forum Pergerakan Indonesia, Ketua PP, Ketua Pemuda Pancasila Panca Marga, Ketua Ikatan Muda Bima Indonesia, Ketua Pemuda Petuh Indonesia Raya, dan Ketua Forkabi.
Ketua Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Ohoitenan menyambut baik inisiatif Kapolres Metro Jakarta Timur itu dan berharap agar semua Ormas dapat ikut serta menjaga kondisi yang baik bagi masyarakat. Tak lupa Umar ucapkan terima kasih kepada Ormas Banten yang telah sama-sama bekerja sama. Umar juga mengingatkan bagaimana peristiwa demokrasi yang terjadi 5 tahun sekali ini bisa diselenggarakan secara benar, adil, dan damai. Harapan-harapan lainnya juga Umar ungkapkan kepada Kapolres Lilipaly dan jajarannya.
“Kami dari FPMM sudah banyak memberi santunan dan beasiswa kepada anak-anak tak mampu. Mari kita lebih tingkatkan amal kasih kita lagi. Saya juga bangga, hari ini Kapolres kita orang Ambon,” ucap Umar sambil berharap bisa bekerja sama untuk masyarakat Jakarta Timur.
Dalam pertemuan itu Kapolres Metro Jakarta Timur itu juga menjelaskan ide-idenya dan program yang sudah mulai ia gulirkan. Program-program itu menyasar rakyat di akar rumput yang sering tidak mendapat perhatian dari pemerintah.
Sebagai penanggung jawab tiga pilar, Lilipaly mengharapkan agar program tiga pilar itu terus dijalankan, tidak berhenti. Dia mengingatkan para Kapolsek untuk tetap menjalankan program yang bagus itu.
“Saya punya cita-cita membangun pos di tiap kelurahan biar polisi kerja sama dengan masyarakat di situ. Agar kalau ada percikan-percikan kecil di masyarakat, tidak menyebar luas, tapi sudah segera diatasi dan diselesaikan. Itu terkait dengan 3 pilar.
Kapolres menyebut nama program itu Mantap, singkatan dari Minggu Kasih, Senin Pintar, dan Jumat Peduli. “Minggu Kasih” itu artinya kita akan menyasar keluarga-keluarga. Pada hari Minggu, biasanya terjadi banyak pertemuan antar anggota keluarga maupun kegiatan antar kelompok. “Senin Pintar” berarti kita ikut memperhatikan keamanan anak-anak di sekolah. “Jumat Peduli”, kita perhatikan masyarakat yang lebih di bawah lagi.
“Dalam program Mantap itu, kami akan turun ke Kelurahan, RT, RW, ketemu tokoh yang ada di situ, termasuk Ormas, pengurus ormas yang tinggal di situ. Program Mantap itu, untuk lebih dekat dengan masyarakat. Kalau kita dekat dengan hati masyarakat, pasti kita semua akan saling menghormati dan bisa bekerja sama,” ujar suami seorang dokter spesialis itu.
Kedua, Program Aksi, yaitu Antisipasi, Urai, dan Tindak. Lilipaly mengatakan para pelaku tawuran, begal, balap liar, bandit akan ditindak. Sudah ada tim, yang tugasnya bergandengan tangan dengan rakyat. Bila ada informasi tentang aksi begal, tim ini akan datang ke lokasi. Bhabinkamtibmas itu harus mengerti program ini.
“Saya ingin membentuk pos-pos di RW dan RT. Kemarin saya sudah bicara dengan Camat Jatinegara. Sekarang mereka sudah mulai jalan didampingi Ibu Kapolsek, Camat dan jajaran di situ,” ujar ayah 11 anak itu.
Kombes Pol Nicolaus Ary Lilipaly baru saja diangkat jabatan baru oleh Kapolri sebagai Kapolres Metro Jakarta Timur, pada Desember 2023. Kariernya di Kepolisian cukup cemerlang.
Lahir di Ihamahu, Saparua, Maluku Tengah, dia lalui SD, SMP, dan SMA di situ, sebelum lanjut kuliah ke Parahyangan Bandung. Di Bandung, Lilipaly pun masuk Akpol (1997). Kemudian bertugas di Bali selama 4 tahun, Jakarta 8 tahun, Semarang 2 tahun, Medan 5 tahun, Papua 4 tahun, kemudian disekolahkan ke Universitas Indonesia, Depok, untuk magister Hukum dan magister Sain. Dia lulus dengan nilai cum laude (dengan pujian).
Kombes Lilipaly mengatakan dia memiliki 11 anak. Delapan anak adalah anak angkat, yang dia pelihara dari kecil. Sedang anak kandungnya ada 3 orang. “Anak-anak itu saya ambil dari kampung-kampung untuk dipelihara dan disekolahkan,” tutur pria kelahiran 6 September 1973 ini.
Dia menambahkan, “Anak saya dokter dan istri saya seorang dokter spesialis. Keluarga saya di Medan. Di Jakarta saya tinggal seorang diri, sebatang kara. Ada 7 anak saya yang mahasiswa. Satu anak mau berangkat ke Turki. Satu di UGM, sisanya di USU Medan. Satu SMA, Satu SMP, dan dua masih SD”. **{Rika}
More Stories
Lanal TBA Dukung Pemkab Asahan Launching Gerakan Serentak Uji Coba Makan Bergizi Sehat Bagi Peserta Didik
Sambut Hari Ibu, Lanal Bintan Turut Ramaikan Dengan Ikut Serta Lomba Memasak
Jalin Kebersamaan, Lanal Bandung Gelar Gowes Bersama dan Penanaman Ketahanan Pangan