Maret 11, 2025

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Level IV

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Ketua BNPB Suharyanto dalam Konferensi Pers bertajuk “Kaleidoskop Bencana 2023 dan 2024”, menjelaskan situasi terkini erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.

Suharyono mengatakan, Gunung Lewotobi Laki-Laki (1.584 meter) statusnya sudah level empat sejak 9 Januari 2024. Kita hanya menunggu apakah akan ada letusan atau tidak. Walau demikian, ada petunjuk menurunnya aktivitas gunung itu pada Jumat (12/1/2024).

Peningkatan aktivitas gunung ini terjadi sejak 17 Desember 2023. Sekitar 5.000 orang sudah mengungsi di tenda-tenda darurat. Tim BNPB sudah ada di lokasi pengungsian dan terus memberi bantuan. Kondisi pengungsi tetap dipantau. Sementara korban meninggal belum ada.

Sehari sebelumnya sempat turun hujan dan akibatnya banyak tenda pengungsi yang tenggelam. Karena itu petugas membuat parit kecil di setiap tenda pengungsi.

Status tanggap darurat Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah dikeluarkan pemerintah daerah. Kebutuhan dasar saat tanggap darurat sudah diberikan, baik berupa uang tunai maupun perlengkapan lainnya.

Bantuan tidak diberikan sekali saja, tapi sesuai kebutuhan dan rekomendasi pemerintah daerah.

Komando pengendalian dan pengamanan masih ada di tangan pemerintah daerah. BNPB tetap monitor.

Aktivitas masyarakat di sekitar gunung itu sudah disterilkan. Sekitar 4 kilometer dari gunung itu, masyarakat sudah tak boleh ada di sana dan beraktivitas.

Masyarakat diminta untuk mengikuti petunjuk dari petugas resmi pemerintah. Belum ada rencana untuk merelokasi penduduk ke tempat lain.

Untuk rencana strategis menghadapi bencana dan tsunami di tahun 2024, BNPB bekerja sama dengan PVMBG. Pada masyarakat, dipasang papan rambu-rambu dan kiriman minyak.

Kami persiapkan masyarakat agar bisa meminimalisir korban. Di Jepang, hal itu mereka sudah lakukan dan berhasil. BNPB mempersiapkan tempat pengungsian manusia dan juga ternak, jalur evakuasi, mereka memberi informasi dan petunjuk bagaimana langkah-langkah terpadu menghadapi bencana,” tambah Suharyanto.

Suharyanto mengingatkan masyarakat agar tetap bahaya menghadapi bencana alam, apalagi Indonesia merupakan negara yang dilingkupi jalur-jalur kebencanaan yang sangat mematikan, baik gunung meletus maupun bencana hidrometeorologi lainnya. **{Rika}