Jakarta – MCN.com
– Presiden Partai UKM Haji Bustan Pinrang mendesak pemerintah dan Presiden Joko Widodo untuk lebih memudahkan usaha-usaha UKM dengan bantuan dana dan sistem bapak angkat. Pinrang mengatakan, masih kurang pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada usaha-usaha masyarakat kelas bawah, yang sungguh membutuhkan.
Presiden Partai UKM itu menganalogikan pelaku UMKM di tengah masyarakat ibarat hidup dengan sesama tetangga yang saling membantu dan bergotong royong. Dengan modal yang kecil, mereka harus lincah mengelolanya hingga memetik sedikit keuntungan.
“Pelaku UKM di Indonesia tidak hidup untuk memperkaya diri sendiri, tapi sekedar menyambung hidup karena memiliki modal yang kecil. Jadi mereka butuh dana, bukan untuk memperoleh keuntungan yang besar. Seperti hidup bertetangga, mereka hanya saling membantu,” tutur Bustan Pinrang kepada awak media, usai menghadiri acara peluncuran buku “Growth Space: Transformative Approach for Indonesia Entrepreneur in The Digital Age” karya Dr Anggawira, M.M., M.H, di Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).
Buku yang ditulis Dr Anggawira itu memang membuka wawasan para pengusaha muda tentang tantangan menjalankan bisnis di era Revolusi Industri 0.4, dengan memberikan solusi-solusi konkrit yang dapat diimplementasikan para pebisnis dan entrepreneur.
Haji Bustan Pinrang sendiri mulai terlibat dan menangani UKM sejak 2001. Dia terbilang sukses menangani UKM ini, yang dimulai dengan modal yang kecil. Di balik perjuangan dan pekerjaannya, dia memiliki filosofi hidup bahwa peduli pada orang kecil dan berupaya mengangkat kehidupan ekonomi mereka merupakan ungkapan cintanya pada tanah air dan sekaligus menjadi ekspresi imannya kepada Allah.
Pelbagai kerja kerasnya itu mengantar dia menjadi staf ahli di sebuah kementerian dan memperoleh penghargaan tingkat nasional maupun internasional dari Amerika, di bidang UKM. “Jadi, kita ini harus berbuat yang terbaik bagi sesama, yang dilandaskan dengan doa kepada Tuhan,” ungkap Pinrang.
Pinrang masih prihatin dengan nasib para pelaku usaha kecil dan menengah di tengah masyarakat Indonesia. Dia menyebutkan kesulitan para pelaku UKM yang dipaksa berhadap dengan pengusaha besar. Sudah banyak contoh dan pengalaman yang dia lihat betapa pelaku UKM itu kalah karena memiliki modal yang minim. “Kalau dihadapkan dengan pengusaha besar dari luar, UKM kita kalah. Produk kita kalah bersaing, sehingga mati,” jelas Pinrang.
Presiden Partai UKM itu bilang, pernah bicara dengan Presiden Joko Widodo. “Saya katakan, Presiden harus selesaikan 4 masalah sebelum turun mengakhiri masa jabatan. Apa itu? Isi perut, isi otak, isi dompet, dan isi hati,” cerita Pinrang.
“Saya pelaku UKM. Kami tidak berteori. Yang saya pikirkan, bagaimana UKM maju di negeri ini. Pelaku UKM di Indonesia bukan untuk memperkaya diri sendiri, tapi sekadar untuk menyambung hidup. Karena modalnya minim. Maka saya minta dana dari BUMN. Dana itu harus dimanfaatkan oleh pelaku UKM. Pemerintah juga harus membentuk bapak angkat untuk UKM. Seperti manusia, kita hidup dengan tetangga harus kita bisa akrab, ada usaha yang lain,” tandas Presiden Partai UKM itu.
Terkait model kepemimpinan, Haji Bustan Pinrang mengatakan, kepemimpinan yang bagus itu mirip pohon kelapa, yang mulai dari akar sampai ujungnya bermanfaat bagi manusia. Jangan jadi pemimpin model pohon pisang, yang punya jantung tapi tidak punya hati. “Pesan saya untuk Presiden, akhirilah jabatan dengan indah. Kalau ada durinya, cabutlah akarnya,” pungkas Presiden Partai UKM, Ketua Yayasan UKM dan pemilik Perusahaan Indonesia Kaya Nikel itu. ** {Rika}
More Stories
Prajurit Lanal Bengkulu Latihan Sea Survival Guna Peningkatan Kapasitas dan Kesiapan Dalam Menghadapi Situasi Darurat di Wilayah Perairan Bengkulu
Danlanal Bintan Hadiri Rapat Kontijensi Banjir
Giat Karya Bhakti Koramil 03/Pasar Rebo Bersihkan Sampah dan Rumput Liar.