Januari 10, 2025

Melangkah ke Arena Politik Maluku Tenggara Berbekal Pengalaman Hidup, Gustaf Jalmav: Saya Siap Bertarung

Spread the love

Loading

Maluku – MCN.com – Kabupaten Maluku Tenggara memiliki sejumlah sumber daya lama yang strategis dikelola untuk mendatangkan keuntungan ekonomis bagi kesejahteraan masyarakatnya. Obyek wisata Pasir Panjang di Kei pernah didaulat sebagai obyek wisata favorit dan mengagumkan. Pantai pasir putih di Desa Ohoidertawun dan Goa Hawang dengan air sangat jernih di Desa Letvuan makin memperlihatkan kekayaan alam yang ada di Kepulauan Kei ini.

Malra juga diberkati sumber daya laut dan darat (perkebunan, hutan). Semua itu perlu dikelola demi hidup masyarakat di Bumi Larvul Ngabal itu.

Bagaimana membangun pelbagai sarana dan infrastruktur demi menunjang peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), itulah yang terus digencarkan pemerintah daerah dan pelbagai stakeholder di daerah ini.

Upaya ke arah sana tak bisa dilepaskan dari komitmen politik baik pemerintah daerah maupun para wakil rakyat lokal di situ. Namun bersamaan dengan itu, kualitas anggota legislatif pun harus bisa dibidik masyarakat. Lembaga DPRD tak identik dengan sikap “datang, duduk, diam, duit”.

Kualitas calon legislatif lokal kini mendapat kesempatan untuk diseleksi lebih ketat, tak hanya calon dari partai politik lama yang sudah berpengalaman, tetapi caleg dari partai baru pun layak dilirik masyarakat, karena bukan rahasia lagi “pemain bola terbaik” masih ada di luar lapangan. Mereka itu perlu memperkenalkan diri dan program kerja, lalu dipilih rakyat yang selama ini belum puas dengan kinerja para legislator itu, baik di pusat maupun di daerah.

Bagi Gustaf A. B Jalmav ada keinginan hatinya untuk memulai perubahan dalam masyarakat Maluku Tenggara menuju kesejahteraan yang berkeadilan.

Komitmen perubahan itu harus terlihat pada upaya penciptaan lapangan kerja, tingkatkan sumber daya manusia.

Maluku adalah provinsi kepulauan dengan sumber daya ikan yang melimpah. Namun pembangunan infrastruktur di daerah lumbung ikan nasional ini belum terkelola dengan baik. Akibatnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan tak bisa bertahan dan diekspor ke pasar internasional.

Dalam pengalaman nyata sehari-hari, para nelayan tangkap tak bisa maksimal memasarkan hasil tangkapan mereka. Seperti halnya petani ladang yang juga tak mulus menjual hasil panen mereka, penjualan ikan hasil tangkapan itu tak bisa membesarkan pundi-pundi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Bagi Gustaf Jalmav, sosok yang punya banyak pengalaman berkecimpung di bidang pembangunan infrastruktur masyarakat, ia sadar bahwa potensi sumber daya alam Maluku Tenggara yang besar perlu diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana, kualitas sumber daya manusia, dan perluasan pasar hasil laut dalam bentuk ekspor.

Ditemui di Desa Rumadian, Gustaf mengatakan sering dirinya bertanya dalam hati mengapa ia pernah ikut membangun daerah lain dan berhasil, sementara apa yang dia lihat di daerahnya adalah bukan lagi perubahan.

Panggilan jiwa itu kini ia tuangkan dalam komitmen politik membawa perubahan demi kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Gustaf tak muluk-muluk. Dia melangkah mendaftarkan dirinya pada Partai Buruh sebagai caleg Dapil 3 Kabupaten Maluku Tenggara, yang meliputi Kecamatan Kei Kecil Timur, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, Kecamatan Kei Kecil Barat, dan Kecamatan Hoat Sorbay.

Gustaf mengukir perjalanan hidupnya lewat sejumlah pengalaman. Anak pertama dari 6 bersaudara ini, kini tinggal di Kota Tual. Dia seorang instruktur. Usai kuliah di Jakarta ia pulang kampung dan bergabung dengan SMK Siwa Lima, Langgur sebagai instruktur program studi teknik gambar bangunan. Pada 2006 dia berhenti sebagai guru yayasan dan bekerja sebagai konsultan dan kontraktor.

“Di masa-masa itu saya mengurusi infrastruktur seperti perencanaan jembatan, jalan, air bersih, gedung perkantoran Pemda Malra, dan sarana pendidikan,” tutur Gustaf. Kemudian dia bekerja di Dobi, Kepulauan Aru menangani proyek, lalu dia mendapat proyek di Pulau Buru menangani proyek gardu induk, proyek bencana alam, banjir, air bersih, dan drainase di Buru Selatan.

Sadar bahwa lewat politik perjuangan untuk kesejahteraan yang berkeadilan lebih powerful, Gustaf terjun ke politik lewat Partai Buruh untuk Pemilu 2024. Dia berkomitmen pada perubahan Maluku Tenggara, dengan ketersediaan lapangan kerja dan peningkatan SDM.

Saat menjumpai masyarakat akar rumput, Gustaf mengatakan ada banyak hal yang perlu dibenahi dalam masyarakat dan pemerintah. Dia menyebut soal listrik, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan air bersih.

Para petani sering kesulitan mendapatkan air bagi tanaman mereka, sehingga problem itu harus dicari solusinya. “Di situ saya berkomitmen untuk melalui jalur politik wakil rakyat, saya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” tandas Gustav, caleg DPRD Malra dari Partai Buruh No 4 Dapil 3.

Dia lalu menyoroti masalah transportasi. Dia mengatakan, transportasi amat penting bagi masyarakat. Bahkan, idealnya, biaya transportasi harus bisa murah.

“Kita harus bisa mengubah biaya yang mahal menjadi murah. Dana APBD harus bisa dialokasikan untuk hal seperti itu,” paparnya.

Gustaf melihat kesulitan petani dalam memasarkan hasil pertanian mereka. Akses transportasi yang belum memadai membuat para perempuan petani itu terpaksa tidur di lorong-lorong pasar agar besok bisa berjualan. Seharusnya ada rumah singgah bagi mereka.

Perjumpaannya dengan kisah-kisah pilu masyarakat bawah ini semakin mendorong hatinya untuk berjuang lewat ranah politik, karena sebuah kebijakan politik dapat mengubah nasib hidup banyak orang.

Dengan sejumlah pengalaman hidup ini, Gustaf mau lebih mengabdikan dirinya untuk kepentingan rakyat Maluku Tenggara. Dia pernah menjadi guru dan bangga melihat banyak mantan siswanya kini berhasil dalam hidup, itu juga memacu niat Gustaf masuk gedung wakil rakyat. Dari sana dia akan berjuang untuk rakyat Maluku Tenggara.

“Saya tidak memberi janji politik, tapi komitmen politik. Saya orang kerja. Program yang saya sampaikan pada masyarakat akan saya laksanakan. Saya pernah melakukan suatu perubahan di suatu daerah, kini saya akan lakukan itu di daerah saya, Kei,” papar Gustaf.

Gustaf tak melangkah dengan tangan kosong menuju arena politik 2024. Dia memiliki pengalaman, komitmen, dan cinta yang mengalir dari hati yang tulus untuk Maluku Tenggara. ** (Rika)