Januari 10, 2025

Lembaga Riset Nawacita Survei Indonesia : Menakar Kepuasan Publik dan Arah Politik Tahun 2024

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Lembaga riset Nawacita Survei Indonesia, yang bernaung di bawah Media Nawacita Indonesia merilis hasil survei nasional bertajuk Menakar Kepuasan Publik dan Arah Politik Tahun 2024, Acacia Dine & Bar, Semanggi, Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Survei dilakukan pada 5-20 September 2023, dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling (MRS). Sementara ada 1.220 responden di 38 provinsi di Indonesia, dengan margin error 2,9 persen.

Hasil survei memperlihatkan, mayoritas masyarakat merasa puas terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan kesejahteraan (53%), yang tidak puas (42%), tidak menjawab (5%).

Sementara tingkat kepuasan masyarakat terhadap lembaga legislatif seperti MPR, DPR, dan DPD cukup rendah, hanya 33% menjawab puas dan 60% tidak puas. Ada 57% merasa tidak puas terhadap kinerja MA, MK, dan KY.

Lembaga negara yang paling dipercaya publik: TNI (26,48%), presiden (20,74%), Polri (13,20%).

Bila dilakukan Pemilihan Umum hari ini, yang keluar sebagai pemenang adalah PDI-P (22,05%), Gerindra (18,93%), Golkar (16,64%).

Tokoh yang mumpuni jadi presiden bila pemilu dilakukan hari ini, Ganjar Pranowo (18,03%), Prabowo Subianto (15,98%), dan Anies Baswedan (12,05%).

Ada pun kepuasan terhadap kebijakan perlindungan sosial pemerintah mencapai 67%, adapun yang tidak puas (30%), dan ragu-ragu (1%).

“Ada 67% yang berharap agar kebijakan tersebut berlanjut pada 2024,” ujar Herry Mendrofa, peneliti Nawacita Survei Indonesia, Kamis (28/9/2023).

Kepuasan publik terhadap kebijakan pemerintah di bidang HAM, Kehidupan Beragama dan Toleransi, serta Solidaritas terlihat cukup tinggi. Ada 56% responden yang puas, dan 42% tidak puas.

Selain itu, siapa figur yang dianggap mumpuni memenuhi harapan masyarakat meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Ganjar Pranowo (24,59%), Prabowo Subianto (20,49%), Anies Baswedan (12,30%), Ridwan Kamil (7,38%), Sandiaga Uno (7,21%), dan Erick Thohir (6,31%), Tri Rismaharini (4,29%), Mahfud MD (4,51%), Airlangga Hartarto (3,52%), Puan Maharani (2,46%), Muhaimin Iskandar (2,05%), Yenny Wahid 1,07%), Andika Perkasa (0,90%), AHY (0,82%), Arsjad Rasyid (0,57%), nama lain (0,49%), tidak menjawab (0,41%).

Herry menyebutkan, parpol yang mampu memenuhi harapan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan adalah PDI-P (23,36%), Gerindra (18,28%), Golkar (17,13%), Demokrat (10,08%), PKB (8,28%), Nasdem (7,3%), PKS (5,98%), Perindo (4,34%), PAN (1,72%), PPP (1,07%), PSI (0,41%), Hanura (0,25%), Partai Buruh (0,16%).

Figur Ganjar Pranowo dianggap oleh mayoritas masyarakat mampu memenuhi harapan publik untuk meningkatkan taraf perekonomian (16,48%), disusul Prabowo Subianto (16,31%), Anies Baswedan (12,87%), Airlangga Hartarto (10,25%), Sandiaga Uno (8,44%), Erick Thohir (8,11%), Tri Rismaharani (7,21%).

Parpol yang dianggap memenuhi harapan publik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, adalah PDI-P (21,39%), Gerindra (21,07%), Golkar (16,48%), PKB (10,66%), Nasdem (8,36%).

Berdasar survei ini, Herry menjelaskan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dalam bidang pemerintahan dan pengelolaan birokrasi cukup tinggi (70%), yang kurang puas (15%).

Terkait aspek demokrasi, terlihat ada sikap ragu-ragu dalam masyarakat (38%) dan menganggap pemerintah tidak mampu mengelola persoalan ini (8%). Hanya 22% yang merasakan pemerintah memberi perlindungan terhadap kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat.

Di bidang pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah, ada 21,23% responden memuji kesuksesan pemerintah.

“Masyarakat yang puas pada kinerja pemerintah di bidang ekonomi dan investasi (10,74%), pertahanan dan keamanan (10,08%), pendidikan, SDM, teknologi (9,59%), manajemen birokrasi dan pelayanan publik (8,11%) pemberantasan korupsi (3,69%),” tutur Herry.

Selain itu, Nawacita Survei Indonesia menyajikan data mengenai 8 simulasi pasangan capres dan cawapres.

“Pada simulasi head to head, justru ketika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Prabowo Subianto, maka mereka mendulang sukses dengan 55,16% mengalahkan Anies-Muhaimin (46,97%),” tutur Herry Mendrofa. **{Rika}