Jakarta -MCN.com
– Negara tercinta Indonesia adalah salah satu negara yang menakjubkan.tempat dimana ada banyak hal yang kita temukan di dalam kepulauan hijau yang sering kita sebut sebagai Zamrud Khatulistiwa. Sebuah negeri yang menawan dengan pesona keanekaragaman alam, budaya, berpadu dengan masyarakat yang ramah dan mampu memberi kesan yang mendalam. Salah satu yang tidak kalah menarik dari negeri kita, yakni Budaya Batik.
Bertempat di wilayah Jakarta Timur, tepatnya di jalan Pustaka Barat Rawamangun, Selasa 9 Mei 2023, Ibu Sondang Tampubolon, beliau adalah seorang Politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Memiliki inisiatif yang sangat positif untuk berkolaborasi dengan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) – jakarta timur untuk mengadakan kegiatan membatik bersama. Di sela kesibukan nya memantau para pembatik yang bukan hanya wanita, ternyata ada juga kaum pria yang juga ikut kegiatan tersebut, beliau begitu ramah menyambut kedatangan penulis.
Definisi Batik sendiri adalah sebuah istilah yang di berikan pada tekstil tradisional yang dibuat dengan teknik rintang malam menggunakan lelehan lilin dan pewarna alami.Setiap daerah mempunyai Motif Kain yang khas dengan makin berkembangnya teknologi terutama pada dunia fashion, batikpun akhirnya memiliki tempat tersendiri di mata pangggung internasional. Tentunya tidak lepas dari usaha yang gigih dari pengusaha kecil batik yang sangggup membuktikan karya terbaik bangsa. Berbagai tokoh dunia seperti Bill Gates, Nelson Mandela, Barack Obama dan Kate Middleton adalah sederet tokoh dunia penting yang pernah mengenakan batik.
Pada kesempatan ini bahwasannya beliau katakan bahwa kegiatan membatik yang diadakan bersama IWAPI wilayah jakarta timur, tujuannya adalah untuk menjaga warisan budaya. Walaupun beliau seorang politikus tetapi tetapi menurut beliau, berbicara politik tidak selamannya tentang pilih sana, pilih situ, pilih A, B, C, D, tetapi berpolitik salah satunya adalah dengan membangun peradaban melalui membatik ini kita membangun satu budaya bagaimana mempertahankan dan mengembangkan motif-motif lain yang ada diseluruh Indonesia.
Dan ternyata batik itu mempunyai berbagai macam motif, mulai dari kepulauan Sumatera itu ciri khas motifnya berbeda. Pulau Jawa motifnya juga berbeda, begitu juga dengan Kalimantan, Sulawesi, NTT dan Papua. Sekarang kita ada di DKI Jakarta motifnya juga bermacam-macam, ada motif Topeng, Jali-Jali dll. Tentunya dengan filosopi-filosopi yang berbeda” ungkapnya. Beliau berharap dengan kegitatan ini dapat memotivasi ibu-ibu dan bapak-bapak di kelurahan Rawamangun untuk bisa melestarikan budaya ini, juga melalui kegiatan membatik ini bisa menjadi peluang untuk menambah penghasilan dengan menjual hasil karya membatik dan bisa menjadi pemasukan tambahan dalam rumah tangga para Ibu dan Bapak di kelurahan Rawamangun.
Beliau juga berpesan untuk anak muda di Indonesia khususnya warga DKI Jakarta, supaya harus mencintai budaya Indonesia salah satunya Batik yang merupakan warisan nenek moyang, ini adalah aset dan harus dijaga dan terus dikembangkan. Motifnya boleh kekinian tetapi harus motif yang bernuansa Indonesia. Jangan kita malu justru kita harus bangga, contohnya salah satu motif dari NTT (Nusa Tenggara Timur) yang sudah dipamerkan di berbagai pameran fashion show di Paris, pada “Paris Fashion Week”.
Jadi kita jangan malu untuk memakainya, justru dari kita lah yang harus mempopulerkan budaya kita bukan hanya lewat media saja tetapi lewat diri kita sendiri membiasakan memakai batik, baik di dunia kerja, sekolah, kuliah atau kegiatan-kegiatan keagamaan baiknya kita membiasakan memakai batik. Sehingga Ciri Khas dari bangsa ini harus tetap terjaga dan menjadi kebanggaan kita sampai kapanpun, ungkap beliau mengakhiri wawancara kami siang itu. (Erni Luik)
*Ruzmi
More Stories
KAPAKA, Militer, dan Jigsaw: Kompetisi Menangkap Tikus di Negara Ngacoceria
Kantor Hukum Rahmat Aminudin & Rekan : Ucapkan Selamat Tahun Baru 2025
Musrenbangnas RPJM Tahun 2025-2029, Pj Gubernur Papua Barat: Masih Tinggi Ketergantungan Daerah Pada Pusat