Jakarta – MCN.com
– Mendekati Idul Fitri 1444 H, para calon penumpang di Terminal Kemayoran, Jl. Angkasa No.117, Jakarta Pusat, semakin membeludak. Mereka berjubel menunggu giliran bus tumpangannya diberangkatkan petugas.
Sesuai jadwal, satu demi satu bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) DAMRI meninggalkan area terminal menuju pool tujuan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera.
Para petugas keamanan seperti polisi dan dishub terlihat mengawasi dan memberi rasa aman dan nyaman kepada calon penumpang yang sudah sejak pagi memenuhi area terminal.
“Sejak pagi kami sudah memberangkatkan beberapa bus, dengan tujuan Purwokerto, Purworejo, Wonosobo, termasuk Palembang. Saya sudah siapkan 50 bus, dengan kurang lebih 1.400 penumpang,” tutur Diki Ashodiki seorang pemilik usaha di terminal Kemayoran, saat ditemui awak media (18/4/2023).
Menurut Diki Ashodiki, sejak H-10, rata-rata per hari ada 22 hingga 25 bus yang siap diberangkatkan. Namun jumlah itu fluktuatif sesuai permintaan penumpang. Mengingat masyarakat sudah lepas dari pandemi Covid-19, mudik Lebaran 2023 diperkirakan mencapai 123 juta orang, lebih tinggi dari jumlah tahun lalu (86 juta).
Pemerintah bersama TNI-Polri dan stakeholder terkait siap memberi layanan terbaik kepada para pemudik Lebaran 2023 di bawah Operasi Ketupat 2023.
Diki juga menyatakan mengantisipasi lonjakan penumpang di minggu terakhir dengan kemungkinan menambah kuota tiket, armada, dan rute perjalanan.
Diki mengakui telah dilakukan persiapan optimal menyongsong mudik Lebaran 2023. Selain pengecekan “rampcheck” pada bus-bus yang akan melayani mudik Lebaran, juga terjadi pemeriksaan kondisi kesehatan para sopir dan para penumpang.
“Semua bus yang diberangkatkan wajib lolos pemeriksaan oleh teknisi ahli dan petugas lain dari dishub. Setiap armada yang laik akan diberi logo khusus yang ditempelkan di kaca depan bus. Sementara kesehatan sopir diperiksa oleh tenaga medis di klinik-klinik kesehatan yang tersedia. Bila ada indikasi kurang sehat, sopir langsung ditangani secara medis atau dibatalkan mengendara,” tambah Diki Ashodiki.
Diki mengatakan persyaratan yang berlaku umum itu untuk menghindari kecelakaan lalu lintas akibat faktor teknis dan faktor manusia.
Salah satu alasan kenapa penumpang memilih pemberangkatan dari terminal Kemayoran disebabkan aneka fasilitas yang disediakan perusahaan angkutan Damri. Terdapat dua jenis kelas DAMRI, yakni kelas eksekutif dan royal class. Sementara, fasilitas yang tersedia berupa AC, colokan listrik, toilet, sistem hiburan, kursi yang bisa direbahkan dengan leg rest, bagasi bus dan kabin, bantal dan selimut.
Sebagai pengusaha di bidang jasa transportasi, Diki Ashodiki berharap para penumpang yang menggunakan jasa armadanya selamat sampai ke tujuan dan berkumpul dengan keluarga. Sebaliknya, juga saat kembali ke Jakarta tetap berhati-hati dalam perjalanan. * (Rika)
More Stories
Kasad Rayakan Natal Bersama dan Tinjau Renovasi Panti Asuhan Bait Allah di Medan
Ciptakan Situasi Aman Dan Kondusif Pasca Pilkada 2024, Polres Metro Jakarta Timur Adakan Cooling System Demi Kamtibmas
Refleksi Diri Pelajar dan Mahasiswa Papua di Cianjur