Jakarta – MCN.com
– Bagi masyarakat Kabupaten Tanah Datar dan warga masyarakat Sumatera Barat pada umumnya yang berada di perantauan, cinta pada nagari atau kampung halaman selalu diwujudkan dengan pulang ke nagari atau memberi bantuan kepada nagari.
Rindu dan cinta itu antara lain terungkap pada pertemuan mereka, para perantau Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat di Jabodetabek pada Minggu (15/1/2023). Mereka bertemu dalam acara Pengukuhan Kepengurusan Ikatan Keluarga Paninjauan Sepakat (IKPAS) di Anjungan Sumatera Barat, Taman Mini Indonesia indah, Jakarta
Hadir pada pertemuan ini Bupati Tanah Datar Eka Putra, anggota DPR RI Komisi IX dr Suir Syam, M.Kes, M.M, para tokoh dari Nagari Paninjauan, rombongan yang datang dari Paninjauan, dan para perantau Paninjauan di luar Jabodetabek, Ketua dan Pengurus IKAPAS.
Menurut dokter Suir Syam acara ini ikut menggambarkan ciri masyarakat Sumatera Barat. Ada pepatah, orang Padang, sejauh-jauhnya dia merantau, nantinya dia kembali juga ke kampung halaman.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, ia mengapresiasi warganya yang merantau di Jabodetabek. “Dengan adanya kekompakan dan paguyuban ini, sangat bisa membantu kami di Tanah Datar. Saya menunggu kekompakan para perantau, mereka bisa membagi rejeki mereka untuk kampung halaman,” tuturnya.
Menurut Eka Putra, hidup di rantau juga butuh silaturahmi. “Yang tadi kami kukuhkan itu, paguyuban, tempat mereka bersilaturahmi. Hari ini, acara sampai malam. Ada lelang juga. Apa yang ada di kampung halaman, kami bawa ke sini. Kami pemerintah daerah mengajak semua perantau ikut membangun daerah. Paguyuban ini menandakan kekompakan dan kepedulian terhadap Tanah Datar,” tambah Eka Putra.
Sementara anggota DPR RI dr Suir Syam mengatakan ada banyak perantau Tanah Datar di Jabodetabek yang selalu berkontribusi untuk daerahnya. Pada 2022, anggota legislatif asal Tanah Datar telah menyumbang Rp 6 miliar ke Tanah Datar.
“Kami membangun Balai Latihan Kerja untuk pesantren, agar selain mampu membawa agama Islam, juga mempunyai ekonomi yang kuat. Baru 4 pesantren yang dibantu, karena pesantren yang lain belum memenuhi syarat. Syaratnya, tanah pesantren harus milik yayasan, bukan individu,” ungkap Suir syam
Suir Syam berharap, dari pesantren juga lahir ekonomi baru. BLK akan memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 10 sampai 20 orang. Mereka disebut tenaga kerja mandiri (TKM). Pada 2022, sudah ada 20 TKM, seharusnya lebih dari jumlah itu.
Menurut Suir Syam, pada 2023 seharusnya ada banyak orang yang mendaftar, sehingga akan berkontribusi terhadap ekonomi masyarakat.
Bupati Eka Putra mengungkapkan, dengan hadirnya sistem digital maka bisnis kuliner UMKM masyarakat Tanah Datar bisa dijual ke seluruh daerah.
“Saya mendoakan para perantau. Saya mendoakan agar mereka memperoleh rejeki yang memadai dan tetap hidup dengan sehat dan beriman. Semoga yang punya usaha, tambah lancar; yang punya karier, tambah bagus,” ungkap Bupati Eka Putra.
#MCN/RIKA/RED
More Stories
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Danramil Pasar Rebo Dampingi Distribusi Makan ke Lokasi
KAPAKA, Militer, dan Jigsaw: Kompetisi Menangkap Tikus di Negara Ngacoceria
Kasad Rayakan Natal Bersama dan Tinjau Renovasi Panti Asuhan Bait Allah di Medan