Januari 10, 2025

Bendahara DPW Partai Bulan Bintang NTB Zulkarnain : Satu Komando Menangkan Pemilu 2024

Spread the love

Loading

Jakarta – MCN.com – Suhu politik di Tanah Air memasuki tahun 2023 semakin memanas. Upaya dan strategi pemenangan Pemilu 2024 terus dipertajam dengan pelbagai jurus. Wacana-wacana membingungkan pun menyeruak ke permukaan. Tiba-tiba mencuat wacana “tak demokratis” sistem proporsional tertutup yang digulirkan sebuah partai besar di negeri ini.

Bendahara DPW Partai Bulan Bintang Provinsi Nusa Tenggara Barat, Zulkarnain, S.E, M.M, mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Prof Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, wacana itu tidak demokratis, karena itu, gunakan saja apa yang sudah disepakati bersama selama ini.

Bagi Partai Bulan Bintang, Pemilu 2024 harus berjalan lancar dan jurdil, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Demokrasi harus tegak di negeri ini.

Ditemui awak media di sela kegiatan Rakornas dan MDP Partai Bulan Bintang di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Zulkarnain, menjelaskan, saat ini partainya sangat siap bertarung pada Pemilu 2024. Belajar dari pengalaman Pemilu 1999, PBB sudah membenahi banyak hal, termasuk kelemahannya.

Pada Rakornas dan MDP ini, kata Zulkarnain, para kader akan dibekali strategi pemenangan itu, mendengar aspirasi dan usulan dari daerah-daerah terhadap capres dan cawapres yang diusung Partai PBB.

Ketua Umum Yusril menginstruksikan semua fungsionaris, kader, dan simpatisan Partai PBB untuk bekerja di bawah satu komando. Yusril mengatakan, dulu, ada oknum yang bergabung dalam Partai PBB tetapi dengan menyisipkan agenda sendiri.

“Dalam rangka satu komando itu, kita harus bekerja berkoordinasi dengan DPP, juga koordinasi ke bawah. Tidak boleh ada friksi-friksi dalam partai. Juga, kalau partai usung calon presiden A, maka tidak ada calon presiden B, C, D, dan lain sebagainya,” ujar Zulkarnain.

Zulkarnain menilai, koordinasi dan kerja satu komando itu sudah lama dipraktekkan kader Partai Bulan Bintang di Nusa Tenggara Barat. Hal itu terlihat pada perolehan suara dan kursi di DPRD. Kader PBB pernah menduduki kursi pimpinan DPRD Provinsi dan ketua DPRD Kabupaten, dan ada kader yang menjadi bupati. NTB adalah basis Partai PBB.

“Tidak salah, bila pada Pemilu 2024, kami ingin rebut kembali apa yang pernah kami raih itu,” tambah Zulkarnain.

Program ke depan, menurutnya, bagaimana menjaga konstituen dan suara yang pernah diperoleh; juga bagaimana Partai PBB membina masyarakat, bahkan per TPS. Dari situ, mereka membuat kalkulasi kekuatan. Salah satu hal yang akan serius diperhatikan adalah penempatan saksi di TPS, yang selalu ada hambatan.

Zulkarnain mengatakan, mereka sedang mempersiapkan saksi, memberi pelatihan, termasuk memikirkan kebutuhan mereka. Semua ini merupakan upaya agar pemilu berlangsung jurdil.

Bendahara DPW Partai PBB NTB itu mengatakan Partai PBB mengusung modernisasi Islam yang moderat, terbuka kepada sesama, sesuai cita-cita membangun masyarakat Madani dan Islam menjadi Rahmat bagi semua orang.

Dengan pandangan seperti itu, Zulkarnain mengatakan, umat Muslim menjadi mayoritas di NTB dan Partai PBB punya 19 anggota Dewan. “Tapi, di Papua, yang mayoritas Kristen, ternyata PBB mempunyai 24 anggota Dewan. Itu luar biasa sekali, dan memperlihatkan kepada masyarakat bahwa partai kami sungguh terbuka kepada semua orang. Yang terpenting adalah program yang memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Dengan semangat itu pula, Zulkarnain dan Partai PBB membidik perolehan suara dari kaum Milenial dan pemilih pemula. Kaum milenial ada sekitar 10 persen dan pemilih pemula sekitar 30 persen.

“Kalau kita menguasai kaum Milenial dan pemilih pemula, kita pasti ke Senayan,” tuturnya optimis.

Zulkarnain berharap seluruh pengurus dan kader Partai PBB NTB bekerja keras di bawah satu komando dalam memenangkan Pemilu 2024.

#MCN/RIKA/RED