Jakarta – MCN.com -Di tengah gejolak ekonomi yang kian tak pasti, pemerintah lewat Otoritas Jasa Keuangan terpanggil memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait akses keuangan dan pengelolaan keuangan mereka.
Dengan keterbukaan terhadap akses keuangan, masyarakat didorong kepada kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.
Pameran Jasa Keuangan atau Fixnancial Expo Bulan Inklusi Nasional (BIK) 2022, yang digelar di Central Park Mall, Jakarta Barat, akhir Oktober 2022, menghadirkan industri jasa keuangan seperti perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun, fintech, pegadaian, e-commerce, dan pelaku UMKM.
Dengan pameran ini masyarakat diharapkan terbantu meningkatkan kesadaran tentang instrumen keuangan melalui pelbagai edukasi dan sosialisasi. Dengan begitu, masyarakat dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.
FIN Expo BIK 2022 memberi kemudahan kepada masyarakat, seperti pemberian diskon, casbach, bonus dan reward pada produk jasa keuangan.
Sejak 2016, OJK menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Salah satu isu yang diangkat adalah pentingnya perlindungan investor dan konsumen dalam upaya mengembangkan pasar modal.
Terkait pasar modal, Bernard, seorang yang bekerja di pasar modal Indonesia, mengatakan, saat ini uang berpindah dari pasar modal menuju sektor riil, yang berjalan lambat sejak 2020.
“Ada banyak orang yang ruang kerjanya masuk ke saham. Sekarang sudah waktunya, uang saham itu masuk lagi ke pekerjaan. Hal ini akan menimbulkan sedikit gejolak, dimana kebutuhan akan saham lebih banyak dibanding dengan orang yang mau beli. Kalau ada ruang, akan terkoreksi,” ungkap Bernard kepada awak media.
Bernard yakin, dengan fundamental ekonomi yang lebih baik, resesi ekonomi yang diprediksi terjadi secara global pada 2023, tidak terjadi di Indonesia.
Menurutnya, pada 2023, resesi tidak terjadi di Indonesia, tapi lebih banyak menimpa Eropa dan Amerika.
“Tidak terjadi resesi. Hanya kelambatan ekonomi, tapi ekonomi kita tetap tumbuh. Dengan tumbuhnya pasar Indonesia itu pertanda fundamental kita masih bagus. Koreksi hanya terjadi sementara saja,” ujarnya.
Bernard memprediksi, uang akan balik lagi ke Indonesia. Uang selalu mencari harga yang murah. Dia mendukung optimisme pemerintah Indonesia bahwa Indonesia akan bertumbuh di saat negara dunia alami resesi. * (Rika).
#MCN/RZ/RED
More Stories
Kantor Hukum Rahmat Aminudin & Rekan : Ucapkan Selamat Tahun Baru 2025
Musrenbangnas RPJM Tahun 2025-2029, Pj Gubernur Papua Barat: Masih Tinggi Ketergantungan Daerah Pada Pusat
Lantamal I Hadiri Acara Pembukaan Rakornas Pembangunan Daerah Se-Indonesia Tahun 2024