Jakarta – MCN.com
-Instagram bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia resmi meluncurkan kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital untuk memberdayakan para orang tua di Indonesia perihal keamanan anak remaja di media sosial. Kampanye ini dilakukan berdampingan dengan peluncuran fitur keamanan baru di Instagram, yakni Pengawasan diInstagram.
Melalui kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital, orang tua akan menerima edukasi
mengenai keamanan remaja di digital. Instagram juga meluncurkan fitur baru bernama Pengawasan di Instagram untuk memfasilitasi komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak perihal pemakaian Instagram.
Momsweetmoms, komunitas parenting yang dibentuk oleh Mona Ratuliu, Novita Angie, Riafinola, Ersa Mayori dan Meisya Siregar juga turut meluncurkan kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital dan fitur Pengawasan di Instagram.
Artis dan penyanyi Riafinola, melihat pentingnya konsep keluarga yang dimiliki tiap-tiap keluarga. Nola melihat bagaimana setiap keluarga memiliki komunikasi dan membangun kepercayaan (trust) antara orangtua dan anak. Dasar (basic) itu menurut Nola, akan mempengaruhi banyak hal.
“Bagi saya, sebelum mengikuti sosial media, pertama-tama kita harus memiliki konsep tentang keluarga kita itu sendiri. Apakah kmunikasi dalam keluarga itu dibina dengan baik, rasa percaya kita ditumbuhkan. Basis ini menurut saya akan berpengaruh terhadap banyak hal. Tidak hanya kehidupan sehari-hari, tetapi juga kehidupan di sosial media,” tutur Nola usai menghadiri peluncuran #AnakIndonesiaAmanDigital.
Bila konsep kita tentang keluarga cukup kuat, hal itu akan mempermudah konsep-konsep kita dalam menjalankan kehidupan di sosial media.
“Alhamdulillah, seperti aku dan anak-anakku, mereka oke, sosial media mereka ada di handphone aku, aku bisa mengontrol dan mendampingi mereka bersosial media, karena mungkin mereka punya rasa percaya trust itu sendiri. Mereka percaya orangtuanya di sini, bukan kepo, tapi orangtuanya ada di sini untuk mengelola, mendampingi dan melindungi mereka. Mereka tahu mereka masih dibawah umur dan butuh bimbingan,” ujar mantan personil ABThree itu.
Anaknya, Nora dan Leona, kini menjadi remaja dengan aktivitas di luar rumah. Mereka tetap memiliki komunikasi dan kepercayaan yang kuat pada orangtua mereka. Menurut Nola, basis komunikasi dan rasa percaya itu harus dibangun dari dalam rumah sendiri hingga kuat.
Bagi mereka, orangtua bukan sekadar ikut campur, kepo, mengurusi hal yang tidak penting, tetapi mendampingi mereka agar semua itu bisa berjalan dengan baik. Mereka merasa nyaman dan aman.
Mona Ratuliu menyadari pentingnya orangtua terus mengikuti perkembangan teknologi. Sama seperti orangtua yang lain, orangtua butuh update informasi dunia digital, tentang instragram. Fitur pengawasan di instagram sangat membantu mereka sebagai orangtua.
“Tapi balik lagi, pada tiap keluarga itu yang paling penting adalah komunikasi. Nomor satu, bagaimana orangtua bisa berkomunikasi secara terbuka dengan anak remaja. Bukan sekadar ngomong saja, tetapi bagaimana omongan kita itu bisa sampai ke anak dengan rasa enak. Percuma juga bila ada fitur pengawasan tetapi anaknya tidak mau karena orangtuanya resek. Komunikasi positif itu yang paling utama, sehingga hubungannya juga bisa positif. Apa yang disampaikan orangtua kepada anak bisa sampai ke hati anak dengan enak. Itu nomor satu. Setelah itu baru bisa mengkomunikasikan problematika anak dengan positif,” tutur Mona.
Sebagai orangtua, Mona mengajarkan anak-anaknya untuk menjaga kata-katanya dan postingannya di sosial media. Dengan komunikasi yang baik dengan anak-anak, orangtua bisa bikin kesepakatan dengan anak kita. “Saya yakin bisa. Kalau ada apa-apa kita juga harus terbuka. Dan mungkin bikin kesepakatan baru lagi. Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak harus sudah dilakukan sejak awal. Kita harus cari tahu apa yang sedang mereka senangi, apa kegemarannya mereka. Mulailah dari situ. Sehingga anak-anak merasa orangtua itu mengapresiasi dirinya, bukan sekadar suruh sana sini tapi mereka juga memahami dunia anak,” sharing Mona.
Bagi Novita Anggie, kunci relasi anak-orangtua adalah kominikasi. “Kuncinya komunikasi itu yang utama. Dengan komunikasi, kita komunikasikan semuanya kepada anak kita. Kadang orangtua merasa bahwa anak-anak itu anak-anak atau kanak-kanak sehingga mereka sulit mengerti apa yang disampaikan orangtua. Pengandaian seperti itu bisa keliru. Anak-anak sungguh mengerti apa yang disampaikan orangtua.
Dengan komunikasi yang baik apa yang ingin kita sampaikan itu memang bisa dipahami. Anak-anak itu bisa memahami penjelasan kita. Tentu saja dengan menggunakan bahasa mereka. Bila sejak awal komunikasi terbuka sudah terbentuk dalam keluarga, semua hal bisa lebih mudah diatasi. Untuk para calon orangtua, jangan lupa bahwa komunikasi itu penting sekali. Dengan memiliki komunikasi yang baik dengan anak, mereka bisa tumbuh sebagai pribadi yang sehat dan percaya diri,” jelas Novita Anggie. * (Rika)
#MCN/RZ-HN/RED
More Stories
Wawasan Kebangsaan Bagi Anggota Saka Bahari Tanjung Pinang
Polres MetrPo Bekasi Gelar Pembinaan dan Penyuluhan di SMAN 2 Cibitung dalam Program “Mahasiswa Mengajar Polda Metro Jaya”
Badan Gizi Nasional Bersama Kodim 0505/JT, Simulasikan Makan Gratis di SDN 06 Pulogebang