Jakarta – MCN.com
-Dalam hal bermusik, para gadis Indonesia tak kalah hebat dari kaum pria. Soal penguasaan instrumen hingga aksi panggung, mereka tak kalah. Itu kalangan anak muda. Namun, bagaimana bila para personilnya istri marinir, yang sehari-hari sibuk dengan urusan keluarga? Inilah keistimewaan Baruna Band.
Tampil dihadapan publik dan dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Baruna Band yang digawangi ke-4 personil istri marinir ini memukau penonton. Tembang-tembang manis mereka sajikan dari pentas. Apresiasi kepada para istri marinir.
Terbentuknya kelompok band ini, menurut penggagas dan pendamping mereka Ibu Wid Widodo, istri Komandan Korps Marinir (Dankorma), berawal dari bakat para istri ini di musik. Melihat itu, Ibu Wid, yang juga berjiwa musik, berpikir untuk menggabungkan mereka dalam satu kelompok band.
Gagasan itu akhirnya terwujud. Setelah dibentuk dan latihan rutin, Fitri (bass), Raja Gitang (keyboard), Demi Dian Mayastika (vokalis) dan Ersa Podu (drum) membentuk Baruna Band.
“Pertama, saya melihat potensi dari adik-adik Jalasenastri. Mereka punya potensi besar di musik. Kebetulan, saya sendiri juga suka musik. Kita kumpul dan sepakat bentukkan band, itu tiga bulan lalu. Latihan nyanyi bareng dan alhamdulillah kami mulai dikenal,” kenang Ibu Widodo.
Semua merasa senang saat latihan. Bakat terpendam muncul teraktualisasi. Tak hanya itu, musik membuat hidup mereka terasa indah dan bersemangat dalam mendukung tugas suami dan keluarga.
Di panggung mereka beraksi penuh percaya diri. Harmonisasi musikal mereka padu. Setiap instrumen melahirkan suara indah dan menghibur. Itulah kenapa publik memberi apresiasi. Bak sebuah grup band profesional yang sudah memiliki jam terbang panjang, Baruna Band menghadirkan permainan musik yang mumpuni. Suara merdu Dian kian membuat performance mereka bertenaga.
Tepuk tangan penonton adalah suatu apresiasi dari rasa kagum. Dengan musik, Baruna Band menebarkan pesan-pesan perdamaian untuk Indonesia, khususnya keluarga besar TNI AL dalam rangka dirgahayu ke-77 TNI AL pada tahun ini.
“Alhamdulillah, adik-adik ini mau mendukung gagasan saya. Kami semua kompak dan bermusik dengan senang hati. Kita tetap latihan, siang hari setelah semua selesai bergiat. Saya tidak memaksa, semua saya bikin serba enak dan hasilnya seperti sekarang ini.
Menurut pembetot bass, Fitri, dirinya sudah bermain bass sejak SMA. “Di sini, saya memang direkrut Ibu Widodo, yang punya feeling musik sangat luar biasa. Kami semua punya chemistry and feel yang kuat Passion kami semua memang di musik,” tutur Fitri.
Sementara Ibu Raja Gitang, pemain keyboard, mengakui belajar musik sejak kecil. “Dulu saya main musik tradisional seperti Kolintang, saya pegang melodi. Sekarang kita punya band, jadi makin senang,” ujar wanita yang jemarinya amat lincah di atas tuts.
Vokalis Demi Dian Mayastika mengaku dulu agak minder. Berkat dorongan Ibu pembimbing, dia jadi percaya diri. Ditanya kapan mulai nyanyi, Dian menjawab, “Saya sudah nyanyi sejak kecil di usia dua tahun dengan menghafal lagu Dewi Yull, karena yang didengar tiap hari hanya lagu itu,” ujarnya.
Lain halnya dengan drummer Ersa Podu, yang mengaku baru latihan tiga bulan. Setiap kali latihan harus ada 10 lagu yang ia gebuk. “Sebelum bermain, kita harus siapkan fisik misalnya dengan lari dan push up, sehingga saya tidak merasa pegal, karena kami main band dengan senang hati,” paparnya.
Para personil Baruna Band ini sadar bahwa mereka tetap istri marinir, yang tugas utama melayani keluarga. Bila suami pindah tugas, mereka pun siap mengikutinya.
Di atas pentas, para istri marinir ini memang mampu menggebuk alat musik hingga melahirkan suara harmonisasi yang mengibur penonton. * (Rika)
#MCN/RZ-HN/RED
More Stories
Kasad Rayakan Natal Bersama dan Tinjau Renovasi Panti Asuhan Bait Allah di Medan
Ciptakan Situasi Aman Dan Kondusif Pasca Pilkada 2024, Polres Metro Jakarta Timur Adakan Cooling System Demi Kamtibmas
Refleksi Diri Pelajar dan Mahasiswa Papua di Cianjur