Jakarta – MCN.com
-Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi magnet yang menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi tempat beranak-pinak binatang langka komodo. Bila tak diikuti dengan upaya konservasi yang konsisten, bukan tidak mungkin harta titipan Tuhan itu lenyap dari Bumi NTT.
Program konservasi menjadi amat strategis untuk melindungi potensi wisata NTT menuju ekowisata dan agrowisata. Upaya konservasi itu merupakan hasil kajian para peneliti dalam menyelamatkan Taman Nasional Komodo.
Hadir sebagai salah satu narasumber dalam acara Deep and Extrem Indonesia (DXI) 2022, dengan tema Back to Business, A New Beginning, bertempat di Hall A, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu-Sabtu (1-4/9/2022), istri Gubernur NTT yang juga merupakan politisi Partai NasDem yang saat ini duduk di Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, mengatakan, sumber daya alam dan lingkungan yang eksotik di NTT merupakan rahmat dan ciptaan Tuhan yang perlu dijaga, dilestarikan secara berkelanjutan.
Pemerintah daerah NTT menjadikan pariwisata sebagai program prioritas. Selain wisata bahari, agro wisata dan ekowisata juga menjadi modal yang perlu dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat NTT.
Wisata bahari yang dimiliki 20 kabupaten/kota di provinsi itu memiliki bentuk yang berbeda-beda, baik di laut maupun darat. Pengembangannya pun berbeda-beda. Tidak semata demi mengejar keuntungan ekonomi, tetapi upaya konservasi menjadi kunci pelestarian itu.
Komodo (Varanus Komodoensis) merupakan spesies biawak besar yang terdapat di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur. Komodo dewasa jantan berukuran 2,6 meter dan betina dewasa 2,3 meter. Komodo masuk kategori hewan yang dilindungi.
Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan komodo merupakan modal dan andalan pariwisata NTT, yang mampu mendatangkan turis dari mana-mana ke NTT, baik turis dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Alam NTT yang eksotik juga diburu para turis itu.
“Kami tidak mau modal kami ini habis. Sehingga modal alam yang dititipkan Tuhan ini perlu dijaga dan dikembangkan terus demi anak-cucu kita nanti,” tandas wanita yang juga merupakan Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bali ini.
Konservasi adalah usaha menjaga dan mengembalikan sesuatu yang diciptakan Tuhan, sehingga bisa dinikmati generasi selanjutnya.
Menurut Julie Laiskodat, yang merupakan istri Gubernur NTT Viktor Laiskodat, upaya sosialisasi tentang pengembangan Taman Nasional Komodo dan konservasi alam itu memang lebih banyak ditujukan kepada masyarakat NTT sendiri.
“Kami sadar, Labuan Bajo itu sudah menjadi milik daerah, nasional, dan internasional. Sekarang kita memang membuka pintu untuk semua wisatawan. Namun saya berharap masyarakat Indonesia pahami bahwa apa yang sedang diusahakan di Labuan Bajo terkait komodo itu adalah untuk kepentingan konservasi,” jelas Julie yang di masa mudanya lama menempuh pendidikan di luar negeri dan memiliki pengalaman dalam dunia usaha itu.
Julie pernah menempuh pendidikan di Yu Neng Primary Schoo (1982-1986l); Chung Cheng High School (1987-1990), kuliah di University of Texas, Arlington Bachelor Business of Administration (1991-199), memimpin perusahaan PT JSL Levico Sejahtera. Dia pernah menjadi Ketua Umum DPC Iwapi (Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia) Jakarta Selatan (2015-2018). Sebelumnya, Julie sebagai Bendahara Umum Iwapi (2014-2015). Sejumlah jabatan penting lain pun pernah ia duduki. Saa ini Julie Laiskodat menduduki kursi anggota DPR RI Komisi IV Dapil NTT.
Politisi Partai NasDem yang juga ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT itu, mengatakan NTT memiliki potensi alam dan pariwisata yang besar bila alam dan lingkungannya dikelola dengan baik. Menurutnya, sinergitas KLHK dengan pelbagai pemangku kepentingan di NTT sangat penting. NTT adalah destinasi wisata yang saat ini diprioritaskan oleh penerintah Indonesia. * (Rika)
#MCN/RZ/RED
More Stories
KAPAKA, Militer, dan Jigsaw: Kompetisi Menangkap Tikus di Negara Ngacoceria
Kantor Hukum Rahmat Aminudin & Rekan : Ucapkan Selamat Tahun Baru 2025
Musrenbangnas RPJM Tahun 2025-2029, Pj Gubernur Papua Barat: Masih Tinggi Ketergantungan Daerah Pada Pusat