Jakarta – MCN.com
-Festival musik bergengsi di Indonesia, Gudfest 2022, baru saja merilis line up perdana. Mereka akan menghadirkan sejumlah musisi internasional, seperti Lauv. Gutfest akan digelar selama 3 hari, pada 18-20 November 2022. Panitia akan merilis line up kegiatan ini, termasuk harga tiket. Kegiatan akan digelar di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Gutfest terakhir di Jakarta digelar pada 2019. Demikian hal itu disampaikan dalam konferensi pers Gud Fest 2022 di Hardrock Cafe Jakarta, Hotel Pasific Place, Rabu (20/7/2022).
Ditemui usai konferensi pers, rapper Indonesia terkemuka, Iwa K, mengatakan festival ini sudah ditunggu lama penggemar musik Hip-hop setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
Menurut Iwa K, genre musik rap, yang merupakan bagian dari musik Hiphop muncul dan berkembang di kalangan anak muda Indonesia tak lepas dari rasa ingin tahu (curiosity) mereka. Iwa K juga mengalami hal itu.
Rap adalah salah satu dari empat elemen budaya Hip-hop. Rap merupakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat, sementara pelakunya disebut rapper. Sesungguhnya hiphop adalah sebuah gerakan budaya istiadat yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970-an. Dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, yaitu cara berbicara yang disuarakan melalui rima yang ritmis disertai musik latar yang ritmis pula.
Pada 1982-an di Indonesia muncul tari breakdance. Sebagai anak muda, Iwa K tertarik dengan tarian kejang ini, namun pada akhirnya ia malah lebih suka pada lagu yang mengiringi tari breakdance ini.
“Waktu saya SMA, saya bikin band rap, 1987 dan akhirnya berkenalan dengan microphone di studio saat rekaman 1989. Waktu itu bukan bikin album sendiri melainkan album Base Camp dan album Emiliana yang dipasarkan di Jepang.
Tahun 1992 teman-temannya di Guest Music Production mengajaknya bikin rap Indonesia. “Waktu awal terlibat di rap, saya belum punya rasa percaya diri untuk ngerep dalam bahasa Indonesia. Saya masih ngerep dalam bahasa Inggris dan bahasa daerah (Jawa, Sunda, Ambon, dll). Album pertama saya dirilis pada 1993.
Kalau Iwa K masih eksis sampai hari ini itu dia percaya bahwa apa pun yang dijalani dengan passion and love, pasti lancar, bagai mata air yang terus mengalir. “Kita ini bisa bernapas juga karena rahmat dari atas,” tuturnya.
Mimpi Iwa K adalah ketika musik rap terdengar hingga pelosok Indonesia dan dinikmati masyarakat. Saat itu panggung musik masih berpusat di seputar pulau Jawa. Iwa ingin dia menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Iwa K sempat bercerita. “Waktu saya tiba di Kei Besar, Maluku Tenggara, saya disambut sekelompok anak muda yang sangat fasih menyanyikan lagu-lagu rap. Saya bilang mereka, kalau ada lomba di Jakarta, kalian ikut saja,” kisahnya.
Iwa melihat ada keunikan tersendiri ketika anak-anak Indonesia timur melantunkan irama rap. Sajak-sajaknya menarik. “Itu saya lihat pada anak-anak Ambon, Manado, Makassar, Flores, dan Papua. Di situ saya teringat pada mimpi saya puluhan tahun nan lalu, bahwa saya ingin musik rap dinyanyikan di pelosok-pelosok Indonesia.
Komunitas musik rap atau hip-hop dari kalangan anak muda itu lahir dan hidup di banyak daerah Indonesia saat ini. “Ini semua membuat saya semakin cinta musik rap dan tidak mau berhenti. Saya senang sebagai pelaku dan penikmat musik rap,” ungkapnya.
Iwa K melihat semakin banyak anak muda Indonesia menyukai musik ini dan mereka muncul sebagai penyanyi-penyanyi rap terbaik. Dia senang berkolaborasi dengan mereka. “Saya sering dijumpai anak-anak muda penyuka musik rap. Mereka suka berkonsultasi dan saya juga tak lupa memberi motivasi dan semangat pada mereka. Bagi saya, mungkin ini pekerjaan saya yang sesungguhnya,” papar Iwa.
Pada awal 1990-an Iwa K diundang nyanyi rap di Jepang, Malaysia, Thailand, Amerika, Eropa. Di situ, dia merasa, musik rap di luar negeri itu punya warna atau ciri khas masing-masing negara dan daerah mereka. Dia melihat keunikan seperti itu saat di Eropa dan Eropa Barat. Mereka rata-rata menyukai jenis musik ini.
Iwa K ingat, ketika album pertamanya dirilis pada 1993 ada seorang kritikus musik mengatakan bahwa musik rap itu bersifat musiman, nanti juga akan hilang. Ternyata tidak terbukti. Musik rap booming di mana-mana. Getting bigger and bigger.
“Karena rap itu seperti sudah ada dalam DNA orang Indonesia. Dalam ucapan dan bersajak masyarakat Indonesia, kita sesungguhnya menemukan DNA musik rap. Jadi kita tak usah takut dengan genre musik ini. Musik rap cocok dengan gaya bertutur masyarakat Indonesia. Unsur-unsur tuturan itu terekam juga dalam genre rap. Ada ledek-ledekan,” kata anak kedua dalam keluarga dan pernah kuliah di Parahyangan Bandung.
Tak lupa Iwa K berpesan kepada teman-teman penggemar Hiphop: Kita tetap hidup dengan semangat “Passion and Love” * (Rika)
#MCN/RZ-HN/RED
More Stories
Pemenang Idol 2010 Igo Pentury: Jendela Industri Musik Terbuka Lebar, Persaingan Kian Ketat dan Butuh Proses
Daniel Rumbekwan Luncurkan Video Klip Single Bertajuk “Burung Kecil” Bersama Sinema Pinggiran
Lewat Lagu “MENYESAL” Yovie Widianto Gandeng Artis Jebolan Indonesia Idol “LTZ”