Jakarta, MCN.com
. Hari Ulang Tahun yang Ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menjadi momentum penting untuk terlibat membangun perekonomian nasional usai terpuruk dilanda pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih. Tekad itu disampaikan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Mardani H. Maming saat pembukaan HUT HIPMI di JCC Senayan, Jakarta,12 Juni 2022
HIPMI adalah organisasi independen non partisan para pengusaha muda Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian. Organisasi didirikan pada tanggal 10 Juni 1972 oleh para pengusaha pemula.
Organisasi didirikan dengan dilandasi oleh semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda di seluruh Indonesia
Salah satu pengusaha yang hadir dalam perayaan yang ke 50 tahun, salah satunya Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Maluku, Aziz Tunny, beliau mengatakan HIPMI Maluku memberi perhatian pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan para pengusaha muda agar dapat berkontribusi dalam pembangunan di Maluku.
Selain itu, mereka terus tingkatkan komunikasi koordinasi dan kolaborasi dengan para pihak atau pemangku kepentingan termasuk dengan Pemerintah Daerah untuk terus mendorong berkembangnya HIPMI di Maluku. Selanjutnya, HIPMI Maluku dapat memberikan pendampingan terhadap UMKM dalam upaya peningkatan daya saing, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam berbasis kearifan lokal, guna mewujudkan UMKM yang maju dan mandiri.
“Saya mengajak anak-anak muda yang mau terjun menjadi pengusaha untuk bergabung dengan HIPMI karena HIPMI menjadi tempat belajar yang baik untuk menjadi pengusaha atau membangun bisnis kita. Apalagi HIPMI memiliki jaringan yang cakupan nasional, sehingga kemitraan bisnis ini penting sekali dalam membangun bisnis kita,” ujar Aziz.
Aziz melihat tren positif anak muda Maluku yang terjun membangun bisnis untuk mengubah masa depan, lewat pelbagai industri kreatif dan UMKM yang tumbuh bak cendawan di musim hujan.
Menurut Aziz, kaum muda Maluku harus bisa mengubah mindset, dari paradigma anak muda warisan kolonial.
Dalam paradigma itu, anak muda yang lulus kuliah hanya berpikir bagaimana bisa bekerja di kantor-kantor pemerintahan sebagai ASN. Padahal pasar kerja kantor pemerintah sangat terbatas.
Akibatnya, pengangguran menumpuk dan tingkat kemiskinan meningkat.
Dengan mindset enterpreneur, orang belajar mandiri dan bertanggung jawab atas dasar kerja keras dan kerja sama.
Namun, Aziz mengingatkan bahwa profesi sebagai pengusaha bukanlah profesi pelarian karena tidak diserap pada kantor pemerintahan.
Dalam konteks pembangunan ekonomi Maluku, Aziz melihat betapa strategisnya program pembangunan Ambon New Port dan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Bila saja dua agenda besar ini dapat terlaksana, Aziz yakin dapat mengangkat derajat ekonomi masyarakat dan pemerintah Maluku.
“Bayangkan saja, laut Maluku yang kaya ikan, tetapi karena belum ada pembangunan pelabuhan yang integral akibatnya ikan-ikan yang ditangkap di Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafura itu tak pernah mampir ke Ambon, tetapi langsung dibawa ke Jawa,” jelas Aziz.
Oleh karena itu BPD HIPMI Maluku berharap, rencana strategis yang telah digagas Presiden Joko Widodo itu dapat terlaksana, sebelum Presiden Jokowi habis masa jabatan.
Setidaknya, bisa dilakukan peletakan batu pertama pembangunannya.
Potensi perikanan Maluku berkontribusi lebih dari 35 persen devisa negara di sektor perikanan. Memang hari ini potensi perikanan Maluku itu belum memberi dampak positif pada ekonomi masyarakat.
Karena itu, kata Aziz, kehadiran Ambon New Port dan Lumbung Ikan Nasional di Ambon menjadi penting dan strategis bagi kemajuan daerah. Saat ini ada 1.600 kapal yang beroperasi di Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafura.
Ambon New Port sebagai fasilitas pelabuhan terpadu dan terintegrasi dalam mendukung Lumbung Ikan Nasional (LIN) Maluku. Dua proyek ini akan sangat membantu pengentasan orang miskin di Maluku dan mempengaruhi neraca ekonomi Maluku secara keseluruhan.
Pada ulang tahun ke-50 ini, menurut Aziz Tunny, HIPMI telah berkontribusi pada pembangunan bangsa. Kader HIPMI bertaburan di seluruh Indonesia. Saat ini, Presiden Joko Widodo dan 4 Menteri merupakan kader HIPMI, selain Ketua MPR Bambang Susetyo dan Jusuf Kalla, mantan wakil Presiden RI. * (Rika)
#MCN/RZ-HN/RED
More Stories
14 Tahun FPMM Rangkul Persatuan Warga Maluku se-Jabodetabek
FPMM Adakan Syukuran Tahun Baru 2025, Umar Key: Mari Saling Sayang dan Doakan
Front Pemuda Muslim Maluku Turut Serta Amankan Malam Natal di Gereja Katedral