Januari 9, 2025

NEW ENERGY NEXUS INDONESIA TAWARKAN SOLUSI BISNIS TANPA EMISI GRK

Spread the love

Loading

Jakarta- MCN.com -Teknologi energi terbarukan sedang berkembang di Indonesia, termasuk dalam mengatasi masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Inovasi teknologi membantu model bisnis start-up, tanpa menyisakan emisi gas rumah kaca (GRK). Jumat 3 Juni 2022

New ENERGY NEXUS Indonesia melakukan monitoring, pelatihan, dan pendampingan model bisnis start-up, memberi saran profesional mengenai produk dan validasi pasar serta memberi kesempatan mendapatkan sumber dana usaha.

Dianto Imam, Programmer Director of New Energy Nexus Indonesia, mengatakan pihaknya mendukung startup berbasis energi bersih (Surya, air).

“Kita punya pendanaan untuk startup yang berbasis energi bersih dan fasilitas akselerasi bisnis dan inkubasi bisnis. Itu yang kami lakukan,” tuturnya

Sejak berkembang teknologi digital, muncul pelbagai model bisnis start-up, sehingga perlu dipastikan proses produksi (pertanian, perikanan, pariwisata) dilakukan dengan dampak negatif yang kecil terhadap lingkungan hidup. Misalnya dengan menggunakan solar panel dan kendaraan listrik di lokasi pariwisata.

Dengan pencapaian penurunan emisi GRK, otomatis polusi berkurang dan kelestarian alam terjaga.

“Kita ingin energi bersih gantikan energi fosil. Tambang minyak dan batubara meninggalkan lubang galian dan merusak lingkungan. Energi terbarukan dapat membuat ekonomi kita berkembang dan alam tetap lestari,” jelas Imam.

Menurut Imam, saat ini New Energy Nexus Indonesia memiliki 64 staf ahli yang bergerak di pelbagai macam sektor. Tentu saja ini merupakan potensi bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Selain kerja sama terkait pengadaan energi listrik untuk kendaraan listrik, juga di biang riset.

Dengan penurunan emisi berkat teknologi baru, energi fosil dapat diganti dengan energi terbarukan.

Imam mengatakan mengurangi emisi GRK tidak saja karena kemampuan teknologi melainkan pertama-tama adalah soal kesadaran masyarakat. Dia berharap kesadaran ini dimiliki generasi milenial dan Gen Z di Indonesia.

“Bicara soal startup tak bisa dilepaskan dari energi bersih,” pintanya. * (Rika)

#MCN/RZ/RED